Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:21 WIB | Sabtu, 30 April 2016

Indonesia-Malaysia Catatkan Minat Investasi Rp 7,9 T

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. (Foto: Dok. BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai minat investasi investor Malaysia yang dihasilkan dari 1st Indonesia Malaysia Investment Forum yang diselenggarakan  di Kuala Lumpur sebesar USD$ 575 juta atau setara dengan Rp 7,9 triliun (asumsi kurs APBN Rp 13.500 per dolar AS).

Nilai minat investasi tersebut diperoleh dari beberapa sektor yakni sektor telekomunikasi, jasa angkutan udara dan perdagangan, infrastruktur, ketenagalistrikan, properti, kawasan industri, pengolahan makanan serta daur sampah ulang sampah elektronik.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyampaikan bahwa minat investasi yang disampaikan oleh pengusaha Malaysia tergolong serius.

"Minat investasi di bidang infrastruktur dan kawasan industri yang merupakan sektor prioritas dan memiliki nilai yang signifikan," ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, hari Sabtu (30/4).

Menurut Franky, sebagai salah satu negara prioritas pemasaran investasi, tim pemasaran BKPM (Marketing Officer) akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal minat investasi yang disampaikan.

"Koordinasi dilakukan dengan KBRI Kuala Lumpur dan kementerian teknis terkait," jelasnya.

Lebih lanjut Franky menjelaskan bahwa kegiatan Indonesia-Malaysia Investment Forum merupakan inisiatif bersama KBRI Kuala Lumpur dan BKPM.

"Ini sangat positif untuk menjaring minat investasi. Selama ini, meskipun negara terdekat namun dari sisi pemasaran Malaysia tidak banyak disentuh," katanya.

Di sela acara yang diselenggarakan oleh KBRI Malaysia dan BKPM, Kepala BKPM didampingi tim Marketing Officer mengadakan one on one meeting dengan beberapa Investor Malaysia yang bergerak di sektor telekomunikasi US$ 10 juta dan jasa angkutan udara dan perdagangan US$ 60 juta.

Setelah acara investor forum tersebut KBRI Malaysia dan Kantor Perwakilan BKPM Singapura yang menangani kawasan ASEAN  juga menggelar "Investment Clinic" untuk menjaring detail minat investasi.

Tercatat 38 investor yang mengikuti kegiatan tersebut. Dari Investment Clinic ini diperoleh minat investasi dari berbagai sektor diantaranya, infrastruktur sebesar US$ 287,5 juta, industri proses makanan sebesar US$ 10 juta, industri daur ulang sampah elektronik sebesar US$ 10 juta, kawasan industri pariwisata US$ 100 juta, ketenagalistrikan US$ 27,5 juta, serta sektor properti sebesar US$ 70 juta.

Sementara Direktur IIPC Singapura Ricky Kusmayadi mengatakan bahwa dari hasil Klinik Investasi ini menunjukan bahwa minat investor malaysia ke Indonesia cukup tinggi dan mereka sangat menyambut baik percepatan dan perbaikan perizinan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Tahun lalu, Malaysia tercatat sebagai peringkat kedua teratas sebagai asal negara investasi atau dalam enam tahun terakhir periode 2010-2015 tercatat di peringkat kelima dengan nilai investasi US$ 7,2 miliar.

Malaysia merupakan salah satu negara prioritas pemasaran investasi Indonesia. Dari data BKPM periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi investasi dari Malaysia berada di peringkat 9 asal negara investasi.

Realisasi investasi yang masuk dari Malaysia tercatat US$ 101 juta dengan jumlah proyek 207 dan menyerap tenaga kerja 10.467.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home