Indonesia Uji Klinis Vaksin COVID-19 Mulai Agustus

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, membenarkan bahwa PT Bio Farma (Persero), pada 20 Juli, menerima vaksin COVID-19 dari Sinovac, China, dan memulai pengujian untuk uji klinis fase-tiga.

"Dengan Sinovac dari CHina, kami telah menerima vaksin untuk uji klinis yang telah dimulai, dan kami berharap akan menerima hasilnya pada akhir 2020," katanya, hari Selasa (28/7).

Vaksin ini diterima oleh Tim Bio Farma Bandung dan uji klinisnya akan segera dimulai di bawah kepemimpinan langsung Prof. Dr. Kusnadi dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Paling cepat Desember 2020 ditargetkan untuk penyelesaian uji klinis.

Wirjoatmodjo menguraikan bahwa pemerintah, melalui perusahaan milik negara, secara aktif melakukan kerja sama internasional dalam mengupayakan pengadaan vaksin COVID-19. Selain Sinovac, Bio Farma bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

"Beberapa produsen vaksin lain juga sedang didekati untuk secara simultan mengukur potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia," kata Wirjoatmodjo dikutip Antara.

Presiden Direktur Bio Farma, Honesti Basyir, sebelumnya mengatakan bahwa uji klinis fase-tiga dari vaksin COVID-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan dari Agustus 2020, sehingga ditargetkan selesai pada Januari 2021.

Jika uji klinis fase tiga berjalan dengan lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021. BUMN telah menyiapkan fasilitas produksinya, dengan kapasitas maksimum untuk menghasilkan 250 juta dosis.

Pengembangan vaksin COVID-19 adalah salah satu dari lima program target Bio Farma dalam menangani penyebaran virus COV2 SARS yang menyebabkan COVID-19. Yang lainnya adalah produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Penyembuhan, BSL 3 Mobile Laboratory BSL 3, dan Viral Transport Media (VTM).

Editor : Sabar Subekti