Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 07:07 WIB | Rabu, 29 Juli 2020

Inggris Akan Larang Iklan “Junk Food” di Televisi Sebelum Pukul 21:00

Junk food. (Foto ilustrasi: Ist)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan menggelar kampanye anti-obesitas senilai 10 juta poundsterling, termasuk melarang iklan makanan cepat saji di televisi sebelum pukul 21:00, setelah pengalamannya sendiri dekat dengan kematian yang sebagiannya disebabkan oleh kelebihan berat badannya.

Johnson akan mengumumkan kampanye "Kesehatan yang Lebih Baik" pada hari Senin (27/7), yang diharapkan termasuk mendorong dokter untuk mengeluarkan "resep bersepeda" untuk pasien yang kelebihan berat badan, jalur bersepeda yang lebih terpisah, dan larangan iklan televisi tentang makanan cepat saji sebelum pukul 21:00 malam, menurut laporan media Inggris.

"Covid-19 telah memberi kita semua peringatan tentang risiko segera dan jangka panjang dari kelebihan berat badan, dan Perdana Menteri menjelaskan kita harus menggunakan momen ini untuk menjadi lebih sehat, lebih aktif dan makan lebih baik," kata Juru bicara pemerintah pada hari Minggu (26/7).

"Kami akan mendesak masyarakat untuk menggunakan momen ini untuk mengetahui bagaimana mereka menjalani hidup mereka, dan untuk mengambil langkah-langkah sederhana untuk menurunkan berat badan, menjalani hidup yang lebih sehat, dan mengurangi tekanan pada pelayanan kesehatan nasional."

Restoran juga harus mempublikasikan jumlah kalori dalam makanan yang disajikan, menurut laporan di Daily Mail.

Johnson, yang telah berjuang untuk mengendalikan berat badannya, membutuhkan perawatan intensif pada April setelah tertular virus corona.

Rencana itu, yang diperkirakan oleh The Guardian akan menelan biaya 10 juta poundsterling (sekitar Rp 190 miliar), menandai putaran balik oleh perdana menteri, yang telah lama mencerca "intervensi" negara.

Sebuah studi oleh Public Health England (PHE) yang dipublikasikan pada hari Sabtu  (25/7) menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko kematian akibat virus corona hingga 40 persen.(AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home