Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 08:12 WIB | Sabtu, 25 Juli 2020

IOC Minta Maaf Menayangkan Film Olimpiade Berlin di Era Nazi

SATUHARAPAN.COM-Komite Olimpiade Internasional (IOC) meminta maaf pada hari Jumat (24/7) dan menghapus pesan Twitter yang dilihat oleh sebagian orang tentang tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Jerman 1936 di era Nazi.

Berkait dengan pesan pada hari Kamis, satu tahun sebelum api Olimpiade dinyalakan di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda, Komite Olimpiade Internasional menggunakan akun resminya untuk men-tweet sebuah film tentang estafet obor pertama yang memasuki stadion Berlin.

"Kami meminta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung oleh film Olimpiade Berlin 1936," tulis IOC pada hari Jumat.

''Kami telah menghapus film ini, yang merupakan bagian dari rangkaian film yang menampilkan pesan persatuan dan solidaritas, dari akun Twitter Olimpiade. ''

Balasan ke pesan asli IOC pada hari Kamis menyatakan keterkejutan oleh pengguna Twitter pada siaran rekaman dari Olimpiade Berlin, dan menyebutkan badan Olimpiade kurang memiliki kesadaran sejarah.

Museum resmi di kamp kematian Auschwitz-Birkenau menambahkan balasannya ke IOC dalam pesan pada hari Jumat. ''Selama dua pekan, kediktatoran Nazi menyamarkan karakter rasis dan militeristiknya,'' kata akun yang terverifikasi milik museum Auschwitz. ''Itu mengeksploitasi Olimpiade untuk mengesankan penonton asing dengan citra Jerman yang damai dan toleran.''

Kasus Jesse Owens

Pesan IOC juga termasuk cuplikan Jesse Owens, orang Amerika Hitam yang memenangkan empat medali emas atletik di Berlin. "Owens" giat mengritik rezim Nazi, menghancurkan klaim fasis keji itu tentang superioritas ras," tulis IOC pada hari Jumat.

''Kami memahami bahwa film tentang Olimpiade Berlin 1936 yang memuat kisah ini tidak dirasakan dengan cara seperti ini.''

Permintaan maaf itu menyusul komentar pada pekan lalu oleh presiden IOC Jerman, Thomas Bach, bahwa "tidak ada alasan untuk menulis ulang sejarah saat ini" tentang salah seorang pendahulunya, Avery Brundage.

Brundage, presiden IOC selama 20 tahun hingga 1972, telah lama dikritik karena pandangan rasis dan menjadi simpatisan Nazi di Olimpiade Berlin di mana ia memimpin tim Amerika Serikat.

Asian Art Museum di San Francisco, yang menampung koleksi lengkap yang disumbangkan oleh Brundage, bulan lalu menghapus patungnya dari pajangan. Direktur museum menggambarkan Brundage sebagai ''orang yang penuh kebencian.'' (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home