Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:36 WIB | Rabu, 04 Maret 2020

Iran Produksi Uranium Lima Kali Lebih Banyak

Kepala IAEA, Rafael Grossi. (Foto: Reuters)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Iran berisiko menciptakan krisis baru jika tidak bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB. Iran gagal menjawab pertanyaannya tentang kegiatan nuklir di masa lalu di tiga lokasi, dan menolak akses pada dua di antaranya, kata kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, Selasa (3/3), dikutip Reuters.

Grossi mulai menjabat pada bulan Desember, dan mengatakan “Kami telah meminta beberapa informasi dan akses dari Iran, tetapi kami belum mendapatkan informasi yang kami butuhkan."

Grossi mengatakan masalah itu serius dan dia berharap Iran akan kembali sepenuhnya setelah dewan gubernur IAEA bertemu di Wina pekan depan. "Saya sangat berharap bahwa Iran akan mendengarkan kami dan mendengarkan suara komunitas internasional di dewan gubernur dan menilai bahwa itu adalah kepentingan mereka sendiri untuk bekerja sama dengan kami," katanya. "Kita akan berjalan menuju krisis (jika tidak)," katanya.

Lima Kali Lebih Banyak

Sebelumnya dilaporkan bahwa stok uranium yang diperkaya Iran lima kali lipat lebih bayak dari 300 kilogram batas yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir tahun 2015,  seperti diumumkan IAEA, pada hari Selasa, menurut AFP.

Timbunan Iran mencapai 1.510 kilogram pada 19 Februari. Beberapa ahli menganggap jumlah ini cukup untuk menghasilkan senjata nuklir, tetapi masih ada beberapa langkah yang perlu diambil Iran sebelum membuatnya cocok untuk senjata nuklir. Republik Islam belum sampai memperkaya uranium di atas 4,5%, menurut laporan IAEA.

"Fakta bahwa kami menemukan jejak (uranium) sangat penting. Itu berarti ada kemungkinan kegiatan nuklir dan material yang tidak di bawah pengawasan internasional, tentang asal atau tujuannya. Itu membuat saya khawatir," kata Grossi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home