Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 12:27 WIB | Rabu, 25 September 2013

Iran Rundingkan Program Nuklir di PBB

Presiden Iran, Hassan Rouhani, dan Presiden AS, Barack Obama. (Foto: istimewa)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Iran akan bertemu dengan enam negara besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan ini untuk mendiskusikan program nuklir Teheran, demikian disampaikan pejabat AS dan Uni Eropa, seperti dilaporkan BBC News.

Pertemuan bersama Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif itu juga akan dihadiri Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Pertemuan itu akan menjadi pertemuan pertama bagi AS dan Iran di level tinggi sejak 30 tahun terakhir.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan Zarif, yang juga menjadi pemimpin negosiator nuklir, pekan ini akan bertemu dengan anggota Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, Cina, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, ditambah Jerman. ”Kami melakukan diskusi yang baik dan konstruktif,” kata Ashton setelah berbicara dengan Zarif pada Senin (23/09).

”Energi dan tekad” Iran menjelang pertemuan itu, seperti ia akui, merupakan kejutan. Namun, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip kantor berita AFP memperingatkan, ”tak seorang pun harus memiliki harapan akan menyelesaikan masalah yang terjadi puluhan tahun itu hanya melalui sebuah pertemuan”.

 

Bukan Senjata Nuklir

Dalam pemberitaan sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menjanjikan pendekatan yang lebih moderat dan terbuka dalam urusan internasional.

Sejak dilantik, Rouhani menekankan pentingya perundingan yang ”serius dan substansif” tentang program nuklir Teheran dengan masyarakat internasional. Ia mengatakan siap membangun kembali pembicaraan nuklir dengan syarat-syarat tertentu.

Pekan lalu, dia menegaskan pihaknya tidak akan pernah membuat senjata nuklir. Dalam sebuah wawancara dengan penyiar NBC di Amerika Serikat, Rouhani menekankan memiliki kewenangan penuh untuk bernegosiasi dengan Barat atas program pengayaan uranium Teheran. Ia menggambarkan sebuah surat terakhir yang dikirim Presiden AS Barack Obama kepadanya sebagai sesuatu ”positif dan konstruktif”.

Iran saat ini berada di bawah sanksi PBB dan Barat atas program nuklirnya yang kontroversial. Teheran mengatakan pihaknya memperkaya uranium untuk tujuan damai, tetapi AS dan sekutunya mencurigai pemimpin Iran berusaha membangun senjata nuklir. (bbc.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home