Loading...
INSPIRASI
Penulis: Nugroho Edy Prasetyo 01:00 WIB | Minggu, 13 April 2014

Ironi Masyarakat Religius

Foto: panmas.depok.go.id

SATUHARAPAN.COM – Sebuah pohon randu besar dan tinggi sekitar dua puluh meter dengan diameter sekitar satu meter tumbang di dekat pemukiman penduduk di Depok akibat terjangan angin ribut yang disertai hujan lebat sore harinya. Tumbangnya pohon raksasa itu membuat hancur empat rumah penduduk. Untungnya tidak ada korban jiwa.

Pohon itu telah berusia puluhan tahun yang ditanam seiring dengan pembangunan proyek perumnas itu sendiri. Akarnya tampak lapuk dimakan usia dan tidak bisa memegang tanah karena tumbuh dekat tepian kali. Dari sisi ilmu botani, pohon itu mestinya sudah ditebang  dari dahulu karena tidak akan bertahan tanpa akar yang kokoh. Namun, tidak ada yang berani menebang karena katanya ”ada penunggunya”. Bahkan instansi pemda yang bertanggungjawab pun juga tak melakukan tindakan apa-apa, sampai peristiwa itu terjadi.

Peristiwa itu membuat saya jadi bingung. Bangsa kita yang terkenal religius dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun kenapa masih takut sama ”sang penunggu” pohon tadi. Apakah begitu caranya selamat: dengan menyembah kedua-duanya, Illah dan ilah? Bukankah itu musyrik? Bukankah kita tidak boleh menduakan Tuhan?

Untunglah Tuhan yang sebenarnya telah menunjukkan kuasa-Nya dengan menumbangkan pohon besar tadi lewat angin dan hujan-Nya. Terkadang ketakutan akan hal-hal yang ”besar”—seperti pohon raksasa tadi—bisa membuat kita ragu atau takut, bahkan melebihi ketakutan kepada Sang Pencipta yang sesungguhnya mesti kita sembah.

Ironis memang.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home