Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:00 WIB | Rabu, 22 Februari 2017

ISIS Dapat Dikalahkan Jika Korupsi Diberantas

Ilustrasi. Pasukan Irak, yang didukung paramiliter Mobilisasi Rakyat (Hashed al-Shaabi) melakukan swafoto saat mereka memasuki desa Sheikh Younis, selatan Mosul, setelah serangan untuk merebut kembali sisi selatan Mosul dari ISIS, 19 Februari 2017. (Foto: Ahmad al-Rubaye/AFP)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah negara-negara Barat perlu meningkatkan upaya mereka untuk memberantas korupsi jika mereka ingin mengalahkan ekstremis seperti kelompok ISIS dan Boko Haram, kata Transparency International pada Selasa (21/2).

Praktik korupsi di negara-negara seperti Nigeria, Libya dan Irak menjadi lahan subur bagi ekstremis, kata cabang Inggris organisasi itu dalam sebuah laporan.

“Korupsi adalah senjata paling ampuh dalam kalangan ekstremisme yang keji,” katanya dalam laporan 44 halaman berjudul ‘The Big Spin’.

Laporan tersebut mengatakan kelompok ekstremis memanfaatkan kemarahan publik atas penyalahgunaan kekuasaan sebagai sarana untuk meradikalisasi dan merekrut. Mereka juga memanfaatkan pejabat korup dan hubungan mereka dengan kejahatan terorganisasi untuk memfasilitasi aliran keuangan dan senjata.

Korupsi juga menyingkirkan lembaga-lembaga negara yang seharusnya mengendalikan ekstremis, kata laporan itu.

Serangan udara yang menargetkan ekstremis seperti kelompok ISIS di Irak dan Suriah “tidak memadai” dalam membangun stabilitas jangka panjang, yang mengharuskan tanggung jawab pemerintah, kata badan pemantau tersebut.

“Gerakan radikal seperti ISIS berkembang dengan pesat jika masyarakat kehilangan kepercayaan pada mereka yang berkuasa -- ketika para pejabat senang di atas penderitaan orang banyak, ketika polisi mengeksploitasi bukannya melindungi, dan ketika kesempatan ekonomi cenderung mendukung sejumlah orang yang berkaitan.”

ISIS berusaha menggambarkan dirinya sebagai kekuatan pengimbang bagi integritas politik dan pelayanan publik yang dapat diandalkan, ungkap laporan itu. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home