Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:02 WIB | Kamis, 26 November 2015

ISIS Ketahuan Bangun Terowongan Bawah Tanah di Irak

Sebuah bagian dari terowongan di Sinjar menyerupai sebuah bunker, dengan selimut dan bantal berserakan di lantai. (Foto: gulfnews.com)

IRAK, SATUHARAPAN.COM – Di bawah kota Irak, Sinjar, militan Daesh (nama lain dari kelompok bersenjata ISIS) membangun jaringan terowongan yang dilengkapi dengan tempat tidur, kabel listrik, dan karung pasir. Di sana, mereka memiliki kotak amunisi buatan AS, obat-obatan, dan salinan Alquran yang tersimpan di rak-rak.

The Associated Press memperoleh rekaman video dari terowongan, yang ditemukan oleh pasukan Kurdi yang merebut kota di Irak barat laut awal bulan ini, setelah lebih dari satu tahun pemerintahan Daesh.

"Kami menemukan 30 sampai 40 terowongan di dalam Sinjar. Itu seperti jaringan di dalam kota,” kata Shamo Eado, seorang komandan dari Sinjar yang sekaligus pejuang Kurdi Irak yang dikenal sebagai Peshmerga.

"Daesh menggali parit ini untuk bersembunyi dari serangan udara, memiliki gerakan bebas di bawah tanah, serta untuk menyimpan senjata dan bahan peledak. Ini adalah persenjataan militer mereka,” kata Eado.

Pada bagian lain dari terowongan, rekaman menunjukkan simpanan amunisi, termasuk peluru buatan Amerika dan alat pembuat bom.

ISIS yang dikenal dengan nama Daesh dalam bahasa Arab ini  telah menggali terowongan untuk perlindungan dan mendukung gerakan di seluruh wilayah Irak dan Suriah, bahkan sebelum koalisi pimpinan AS melancarkan kampanye serangan udara terhadap kelompok Daesh lebih dari setahun yang lalu. "Ini telah menjadi bagian dari strategi Daesh dari awal," kata Lina Khatib, seorang peneliti senior di Inisiatif Reformasi Arab.

Daesh menguasai Sinjar pada bulan Agustus 2014, membunuh, dan menangkap ribuan kaum Yazidi. Yazidi merupakan kaum agama minoritas di Irak yang menganut Mesopotamia kuno, hal itu dianggap sesat oleh garis keras Daesh.

Ratusan perempuan diperkirakan masih berada di daerah kekuasaan Daesh. Mereka yang telah melarikan diri, mengatakan banyak perempuan Yazidi dipaksa untuk masuk Islam dan menikah dengan pejuang Daesh.

Setelah mengusir  Daesh dari Sinjar, pejabat Peshmerga dan warga setempat telah menemukan dua kuburan massal di daerah tersebut. Makam yang pertama tidak jauh dari pusat kota dan diperkirakan terdapat 78 tubuh perempuan lansia di dalamnya. Makam kedua ditemukan sekitar 15 kilometer sebelah barat dari Sinjar yang diperkirakan terdapat 50 sampai 60 mayat laki-laki, perempuan, dan anak-anak di dalamnya.

Eado, komandan Peshmerga, berharap dapat menemukan lebih banyak terowongan dan bukti kekejaman.

"Ini hanya masalah waktu," katanya. (gulfnews.com/feb)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home