Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:20 WIB | Selasa, 04 Agustus 2015

Islam Nusantara Tegaskan Eksistensi dalam Kebangsaan

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi, mengatakan paradigma Islam Nusantara yang saat ini diusung sebagai tema Muktamar ke-33 NU adalah untuk menegaskan eksistensi keislaman para kiai dalam konteks kebangsaan, keumatan, dan kewargaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

“Islam Nusantara itu menegaskan kembali eksistensi keislaman para kiai dalam konteks kebangsaan keumatan dan kewargaan kita sebagai bangsa Indonesia,” ucap Zuhairi saat ditemui satuharapan.com, di SMA Negeri 1 Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (4/8).

Dia menjelaskan, sejak awal NU sudah senantiasa mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-undang Dasar (UUD) 1945, dan Pancasila sebagai bagian dari Islam yang dipahami NU. Oleh karena itu, paradigma Islam Nusantara hanya ingin memperkuat paham kebangsaan, keumatan, dan paham kewarganegaraan saja.

“Sebenarnya yang ingin dituju dari paradigma Islam Nusantara bahwa kita Islam tapi keislaman kita ada di bumi Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, plural, dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), kata Zuhairi.

Selain itu, kata dia, makna paradigma Islam Nusantara adalah senantiasa menjaga identitas keislaman yang merujuk pada Alquran, sunnah, dan pandangan para ulama. Namun, pada sisi lain NU menyadari keislaman tersebut berada di bumi nusantara yang harus terus diisi, bukan sekadar dipertahankan.  

“Di satu sisi menjaga identitas keislamannya yang merujuk pada Alquran, sunnah, dan pandangan pada ulama klasik, tapi di sisi lain keislaman kita di bumi nusantara jadi tidak hanya sekadar mempertahankan keindonesiaan kita tapi mengisi keindonesiaan kita,” ujar Zuhairi.

“Di satu sisi NU mempertahankan tradisi lama yang sudah kokoh, tapi di sisi lain NU juga mengambil tradisi baru yang lebih baik,” dia menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home