Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:53 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

Israel-Negara Islam Chad Jajaki Hubungan Diplomatik

Israel-Negara Islam Chad Jajaki Hubungan Diplomatik
Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Dore Gold, pada pekan lalu, hari Kamis (14/7), bertemu dengan Presiden Republik Chad, Idriss Deby di istana presiden di kota Fada, di jantung gurun Sahara. (Foto: timesofisrael.com)
Israel-Negara Islam Chad Jajaki Hubungan Diplomatik
Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Israel Dore Gold (kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Guinea Ibrahim Khalil Kaba (kiri) menandatangani perjanjian resmi pembaharuan hubungan diplomatik kedua negara pada Rabu (20/7) malam di Paris. (Foto: ynetnews.com)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Dore Gold,  pada pekan lalu, hari Kamis (14/7), bertemu dengan Presiden Republik Chad, Idriss Deby, negara mayoritas Muslim Afrika Tengah yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Penjajakan hubungan diplomatik itu dilaksanakan di Istana Presiden, di kota Fada, di jantung gurun Sahara, kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, pada hari Jumat (22/7).

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut peningkatan hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara Afrika setelah perjalanan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke benua Afrika pada bulan ini.

Pertemuan tersebut menyusul pengumuman Israel pada awal pekan ini yang membuka kembali hubungan diplomatik dengan Republik Guinea, negara Muslim di Afrika Barat.

Republik Chad, Afrika Tengah, telah memutuskan hubungan diplomatic dengan Yerusalem pada 1970-an. Pertemuan Gold dengan Déby pekan lalu belum menandakan pembaruan formal hubungan diplomatik.

"Kami melihat pertemuan sebagai langkah penting dalam hubungan kita (Israel) dengan Chad," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason kepada The Times of Israel, hari Jumat (22/7).

"Chad adalah negara sentral di benua Afrika," kata Nahason, "Ini adalah negara Muslim yang mengunakan bahasa Arab, yang juga menangani masalah teroris radikal Islam dan tahun ini memegang jabatan sebagai ketua Uni Afrika."

Sebanyak 13,5 juta orang tinggal di Chad, 55 persen di antaranya adalah Muslim. Sekitar 40 persen adalah Kristen.

“Kedua belah pihak mendiskusikan isu-isu kepentingan bersama dan pendalaman kerjasama bilateral,” lanjut Nahason.

Tujuan Strategis

Pada hari Rabu (20/7), Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Dore Gold, dan Kepala Staf Kepresidenan Republik Guinea, Ibrahim Khalil Kaba, menandatangani deklarasi bersama pembaruan hubungan diplomatik Israel dengan Republik Guinea.

Sebelumnya Netanyahu telah menyatakan akan membuka hubungan diplomatik dengan semua negara-negara Afrika sebagai tujuan strategis pemerintah Israel dengan mengunjungi sub-Sahara Afrika dua minggu lalu.

The Times of Israel belum lama ini melaporkan bahwa Netanyahu baru bertemu dengan Presiden Somalia, Hassan Shekh Mohamud, ini merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara. Somalia, sebuah negara Muslim yang sebagian besar pengikut Sunni dan anggota dari Liga Arab, tidak pernah mengakui negara Israel.

Pada konferensi pers bersama 7 Juli 2016 dengan Perdana Menteri Ethiopia, Hailemariam Desalegn, di Istana Nasional di Addis Ababa, Netanyahu mengatakan ia senang bahwa "kerja sama yang kita Israel) miliki dengan begitu banyak negara Afrika lainnya sedang menggumpal dan tengah berkonsolidasi untuk pengakuan bahwa semua negara-negara Afrika, mereka semua tanpa kecuali, bisa mendapatkan keuntungan dari kerjasama baru dengan Israel. "

Mengatasi parlemen Ethiopia hari itu, perdana menteri Israel mengatakan ia "bangga mengumumkan bahwa Israel akan datang kembali ke Afrika dalam skala besar ... Saya ingin melihat setiap negara Afrika memiliki kedutaan besar di Israel."

Selama perjalanan bersejarah ke Uganda, Kenya, Rwanda dan Ethiopia – ini merupakan kunjungan pertama perdana menteri Israel ke sub-Sahara Afrika dalam tiga dekade terakhir – Netanyahu mengumumkan niat Tanzania untuk membuka kedutaan pertama kalinya di Tel Aviv.

Dia juga mengatakan para pemimpin negara-negara tuan rumah bersumpah untuk mendorong Israel untuk mendapatkan kembali status pengamat (observer) di Uni Afrika.

"Kedua kunjungan selama ini dan setelah itu, kami menerima panggilan dari negara lain, beberapa dari kami yang tidak memiliki hubungan diplomatik, mereka ingin meningkatkan hubungan," kata Netanyahu pada pertemuan kabinet mingguan pada 10 Juli.

"Artinya, ada proses tertentu di sini yang maju ke arah peningkatan dan normalisasi hubungan kita dengan negara-negara Afrika," dia menambahkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home