Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 01:59 WIB | Selasa, 31 Maret 2015

Israel: Perjanjian Nuklir Jadi Hadiah bagi Agresi Iran di Yaman

Tentara dan pejuang Houthi memeriksa kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara di bandara kota Saada, kubu Houthi di dekat perbatasan Saudi, 30 Maret 2015. Pesawat tempur menyerang ibu kota Yaman Sanaa Minggu malam dan setelah fajar pada hari Senin (30/3). (Foto: reuters.com)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (30/3) memperingatkan negara-negara kuat Barat bahwa perjanjian nuklir yang mereka sepakati dengan Iran akan dianggap sebagai hadiah atas dugaan “agresi” Teheran di Yaman. 

“Perjanjian yang sedang disusun di Lausanne Swiss mengirimkan sebuah pesan bahwa tidak ada harga bagi agresi dan sebaliknya – agresi Iran malah diberikan hadiah,” ujarnya, merujuk pada dukungan Iran kepada pemberontak Houthi Syiah di Yaman.

“Negara-negara moderat dan bertanggung jawab di wilayah itu, khususnya Israel dan juga beragam negara lainnya, akan menjadi pihak pertama yang merasa dirugikan oleh perjanjian ini,” kata Netanyahu, yang melancarkan kampanye menolak perjanjian nuklir dengan Teheran.

“Satu hal yang tidak bisa dipahami yaitu saat pihak yang didukung Iran terus menguasai lebih banyak wilayah di Yaman, di Lausanne mereka mengabaikan agresi ini,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak perdana menteri.

“Namun kami tidak berpaling dan kami akan terus menolak semua ancaman dalam setiap generasi, pastinya pada generasi saat ini.”

Serangan Arab Saudi 40 warga Sipil Terbunuh

Sementara serangan udara terbaru koalisi Arab Saudi pada Senin dilaporkan telah membunuh sedikitnya 40 orang di sebuah kamp pengungsi di utara Yaman. Petugas kemanusiaan mengatakan, serangan yang menargetkan pejuang Houthi salah sasaran dan menghantam kamp pengungsian warga sipil.
 
Kantor berita negara Yaman Saba, yang berada di bawah kendali Houthi, melaporkan kamp di Haradh dihantam bom pesawat Arab Saudi dan korban yang meninggal terdiri dari perempuan dan anak-anak.
 
Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) PBB juga mengatakan kamp itu diserang.

Pesawat-pesawat militer koalisi negara Arab, dipimpin Arab Saudi menyerang posisi-posisi pemberontak Houthi di Yaman selama lima hari terakhir.

Kamp itu sejak 2009 menampung pengungsi Yaman akibat konflik antara pemberontak Houthi dan pemerintah pusat.

Menanggapi laporan salah sasaran itu, Kerajaan Arab Saudi menyatakan sedang mencari klarifikasi atas insiden tersebut.
 
"Itu bisa saja akibat serangan jet tempur, dan kami tidak dapat memastikan bahwa itu adalah sebuah kamp pengungsi," kata Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, juru bicara militer Saudi.
 
"Kami akan meminta badan-badan resmi Yaman mengkonfirmasi kebenarannya," katanya kepada wartawan. (AFP/reuters.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home