Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 10:35 WIB | Sabtu, 20 Desember 2014

ITS Luncurkan Kendaraan Multiguna untuk Perdesaan

Progea, kendaraan multiguna untuk perdesaan, ketika melakukan uji coba di Laboratorium Teknik Mesin ITS Surabaya, Juli 2014, dan ditinjau Menristek Kabinet Indonesia Bersatu 2011 - 2014 Gusti Muhammad Hatta. (Foto: antarajatim.com)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan kendaraan multiguna untuk perdesaan yang dinamai "Progea", di halaman rektorat setempat, Jumat (19/12).

Kendaraan multiguna yang didanai Kemenristek itu melibatkan konsorsium yang terdiri atas ITS, PT Inka (Persero), PT Railindo Global Karya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, dan Industri Kecil Menengah (IKM) Jatim.

“Progea merupakan hasil penelitian selama tiga tahun oleh konsorsium, kini sudah siap diproduksi secara massal,” kata Ketua Tim Peneliti Kendaraan Multiguna, Dr Ir Agus Sigit Pramono DEA.

Menurut Agus, kelebihan mobil adalah mampu melakukan empat fungsi sekaligus, yakni mobil toko untuk berjualan, mobil penumpang, mobil pengangkut barang, dan mobil produksi. 

“Itulah mengapa mobil tersebut dinamakan mobil multiguna Progea, Produktif Gulirkan Energi Alternatif,” kata dosen Jurusan Teknik Mesin di ITS itu. 

Mobil bermesin 650 cc itu dirancang bisa menggunakan tiga bahan bakar, yakni bensin, gas, serta campuran bensin dan etanol.

Untuk teknis pemakaiannya, menurut Agus, mobil Progea tersebut memiliki empat boks yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan. Sedangkan pemasangan dan pelepasan boksnya, mobil sudah dilengkapi dengan pengait untuk memastikan keamanan supaya boks tidak bergeser ketika sedang digunakan. 

Ia kemudian menerangkan mobil Progea ini dibuat untuk membantu industri kecil menengah (IKM) perdesaan, agar dapat meningkatkan produktivitasnya, terlebih mobil ini memiliki empat fungsi sekaligus hanya dengan satu unitnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Peneliti ITS, Prof Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD menerangkan 75 persen bagian mobil tersebut adalah buatan ITS, sedangkan 25 persen sisanya masih menggunakan mesin dari Tiongkok. 

Namun, saat ini tim sudah mampu mengembangkan mesin yang mereka sebut "Sinjai" (Mesin Jawa Timur Indonesia) yang kemudian akan dipasangkan ke dalam mobil Progea tersebut. 

“Harapannya dengan adanya Sinjai ini, dapat menghasilkan mobil yang 100 persen buatan kita,” ungkap pria yang juga dosen Jurusan Teknik Mesin ITS itu.

Untuk mesin Sinjai, hampir seluruhnya dibuat sendiri oleh ITS, kecuali injektor serta pompa bahan bakar yang masih harus menggunakan produk impor.

“Dalam penggunaannya, mesin Sinjai akan disempurnakan lagi supaya menggunakan bahan bakar alternatif agar lebih ramah lingkungan,” kata Ketua Tim Peneliti, Dr Bambang Sudarmanta ST MT.

Saat ini Progea baru diproduksi dua unit. Namun, sudah mendapatkan tawaran produksi sebanyak ratusan unit dari beberapa kepala daerah di Jawa Timur. 

“Untuk produksi selanjutnya akan diserahkan kepada PT Inka yang merupakan salah satu partner dalam membuat mobil multiguna ini,” Nyoman Sutantra menambahkan. 

Untuk langkah selanjutnya, ITS bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengurus perizinan mobil tersebut, supaya sesuai standar izin penggunaan mobil di masyarakat. (Ant)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home