Loading...
EKONOMI
Penulis: Sotyati 17:16 WIB | Selasa, 04 November 2014

Jakarta Fashion Week 2014 Lahirkan Perancang Aksesori

Pemenang utama mendapatkan hadiah uang tunai dan beasiswa Basic Accessories Design Short Course di Istituto Marangoni di Milan, Italia.
Pemenang Lomba Perancang Aksesori 2014 bergambar bersama perancang aksesori Rinaldy A Yunardi (kanan), seusai pengumuman di ajang Jakarta Fashion Week 2015, di Senayan City, Senin (3/11). (Foto: Dok jakartafashionweek.co.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dinna Rohmatunnisa, Wahyu Sri Hastomo, Novi Susanti, dan Bernadette Yodia,  keluar sebagai pemenang Lomba Perancang Aksesori 2014 yang diadakan Femina Group. Pengumuman kemenangan mereka dilakukan di ajang Jakarta Fashion Week 2015 hari ketiga, Senin (3/11).

Mengusung karya bertema “Shape Shifter”, rancangan tas Dinna Rohmatunnisa (30) yang bisa dilipat-lipat menjadi bentuk yang lebih praktis, berhasil menyita perhatian juri. Perancang aksesori  asal Jakarta itu meraih gelar juara pertama.

Terinspirasi dari arsitektur gedung-gedung di Asia, Australia, Eropa, dan Amerika, dengan detail geometris yang kental, Dinna menggunakan teknik rancangan melipat bahan sehingga karyanya menghasilkan bentuk berbeda setiap kali dilipat. Sesuai dengan konsep koleksi itu, setiap aksesori dapat dipadupadankan satu sama lain untuk menciptakan berbagai gaya yang dapat dipakai sebagai pelengkap busana sehari-hari.

Mengusung tema “Mix Culture”, Wahyu Sri Hastomo (32), asal Solo, dinobatkan sebagai juara kedua. Rancangan Wahyu yang colourful dan mengangkat budaya Indonesia digabungkan dengan budaya Eropa, menghasilkan ciri yang unik.   

Wahyu memadukan kain lurik dan batik dengan unsur budaya lain seperti Mesir dan Eropa. Setiap aksesori juga dilengkapi logam etsa yang menggambarkan dunia dan keragaman budayanya, tetap modern namun tidak meninggalkan sisi tradisional yang sederhana.

Juara ketiga jatuh kepada Novi Susanti, yang mengambil tema rancangan “Molin’s Capture”. Rancangan Novi dianggap memiliki nilai jual dan kesiapan memasuki pasar fashion Indonesia karena pembuatannya sangat rapi.

Novi terinspirasi dari sahabatnya, Molin, asal Tiongkok, yang hobi melakukan perjalanan, selalu mencoba hal baru, serta mengeksplorasi budaya setiap negara yang dia kunjungi. Bahan rancangannya sederhana, yakni denim, sumpit, mutiara imitasi, rol film, dan perangkat keras klainnya sebagai presentasi  wanita mandiri masa kini.   

Bernadette Yodia (24), asal Jakarta, yang mengusung tema “World Traveler” untuk karyanya, melalui SMS voting terpilih sebagai juara favorit. Ia menggunakan rotan sebagai salah satu karyanya. Rotan dilambangkan sebagai ciri khas daerah tropis yang hangat. Warna cerah mendominasi karyanya. Sebagai perancang, dia menginginkan aksesori yang cenderung ringan, nyaman, menenangkan, namun tetap berkelas dan modern.

Hadiah ke Beasiswa ke Italia

Tahun ini Lomba Perancang Aksesori (LPA) memasuki penyelenggaraan keempat. Kegiatan ini rutin dilaksanakan Femina Group dua tahun sekali, bergantian dengan Lomba Perancang Mode (LPM). Dunia fashion tidak bisa dilepaskan dari aksesori, mendukung diadakannya lomba ini sebagai ajang mencari bakat terbaik dari desainer muda Indonesia khususnya di bidang aksesori.

Tahun ini untuk pertama kalinya LPA tidak terbagi dalam kategori terpisah. Masing-masing desainer merancang satu kesatuan koleksi yang terdiri atas sepatu, tas, dan perhiasan.

Penilaian ditekankan pada kreativitas, orisinalitas, konsep yang kuat, penguasaan materi, daya pakai, daya jual, dan eksekusi karya yang baik. Lomba dibuka sejak Juni 2014 dengan dewan juri yang terdiri atas Rinaldy A Yunardi (desainer aksesori), Marista Santividya (desainer sepatu), Melissa Soetanto (pemilik brand Pla), Diaz Parzada (Creative Director JFW), Canti Sari (Redaktur Eksekutif Femina), Cynthia Wirjono (Director of The Goods Dept), dan Astrid Ariani Wijana, senior marketing manager PT Mazda Motor Indonesia.

“LPA membuka kesempatan untuk menunjukkan kreativitas. Bisnis aksesori banyak tantangannya, karena aksesori hanya pelengkap, namun daya jualnya tetap tinggi. Setiap butik mulaibdari yang kecil sampai yang ternama pasti menyediakan aksesori. Dari tahun ke tahun, peserta LPA mengalami perkembangan, bisa dilihat dari detail yang berbeda,” kata Rinaldy, dalam siaran pers.

Pemenang utama dari lomba ini mendapatkan hadiah uang tunai dan beasiswa Basic Accessories Design Short Course di Istituto Marangoni di Milan, Italia.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home