Loading...
FOTO
Penulis: Francisca Christy Rosana 02:34 WIB | Senin, 02 Maret 2015

Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015

Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Dominique Diyose mengenakan busana khas Gianyar koleksi perancang Tjok Abi dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, Minggu(1/3). (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Laura Muljadi mengenakan busana hitam degan bawahan ikat Bali di IFW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Seorang model memeragakan busana perancang Bintang Mira bermotif ktak-kotak khas Bali dalam IFW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Para model memeragakan busana rancangan Tude Togog dalam FW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Model memeragakan busana hasil karya Tude Togog dalam IFW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Seorang model mengenakan pakaian adat Bali mebuka perhelatan fashion show IFW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Dominique Diyose memeragakan busana gubahan Tjok Abi di IFW 2015.
Jakarta Rasa Gianyar di Hari Terakhir IFW 2015
Kain khas Gianyar memang menjadi salah satu kekuatan IFW 2015.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jakarta rasa Gianyar muncul dalam perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015. Begitulah ungkapan yang muncul saat tiga perancang busana kondang Tjok Abi, Bintang Mira, dan Tude Togog mempresentasikan karya-karyanya hasil kerja sama dengan pemerintah daerah Gianyar, Bali dalam menggarap kain khas Pulau Dewata ini.

Tiga desainer ini setidaknya mempertontonkan 60 buah karya hasil gagasan mereka kepada pengunjung Indonesia Fashion Week 2015. Dari puluhan busana, seluruhnya berasal dari kain khas Bali, yakni sogket, tenun, dan endeg khas Gianyar. Motif pun beragam, mulai dari kotak-kotak khas Bali hingga barong.

Minggu (1/3) ini memang hari terakhir perhelatan IFW 2015 digelar. Di hari terakhir, pengunjung tampak ramai dibanding hari-hari sebelumnya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home