Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 11:02 WIB | Selasa, 16 September 2014

Jakarta-Rotterdam Kerjasama Pengelolaan Air Perkotaan

Jakarta-Rotterdam Kerjasama Pengelolaan Air Perkotaan
Basuki Tjahaja Purnama saat memberi kata sambutan. (Foto-foto: Prasasta WIdiadi).
Jakarta-Rotterdam Kerjasama Pengelolaan Air Perkotaan
Tjeerd de Zwaaan, Duta besar belanda bagi Indonesia saat memberi kata sambutan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kerja sama Rotterdam dan Jakarta dalam bidang Tata Kelola Air Perkotaan (Integrated Urban Water Management).

“Pak Jokowi menitipkan pesan kepada saya bahwa dia senang dengan kerja sama ini,” kata Basuki dalam sambutan pembukaan Dutch Training and Exposure Program (DUTEP), di Ruang Tempo Doeloe, Gedung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Lantai 2, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9).

Basuki menambahkan bahwa kerja sama ini memang pengelolaan tata kelola air perkotaan dan mengharapkan banyak manfaat yang akan didapat apabila mengelola kerja sama dengan baik.   

“Karena dengan pelatihan ini kami berharap bisa membuat banyak danau di Jakarta, dan banyak yang dapat dilakukan dengan pengendalian danau itu. Kita selalu bisa belajar dari Rotterdam sebagai salah satu kota yang sukses membuat danau,” tambah Basuki.

DUTEP merupakan kerja sama yang dilakukan antara Rotterdam dan Jakarta yakni pengiriman beberapa pegawai Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) ke beberapa perguruan tinggi di Rotterdam, Belanda dalam studi Tata Kelola Air Perkotaan (Integrated Urban Water Management).

Dalam acara ini dihadiri beberapa pihak-pihak terkait antara lain Duta Besar Belanda bagi Indonesia, Tjeerd de Zwaaan, Ketua Nuffic Nesso (Netherlands Organisation for International Cooperation in Higher Education), Martin Baker, dan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), Andi Basso Mappoloenro.

“Saya ingin membangun danau buatan karena kalau bisa seperti Rotterdam dan mudah mudahan anak-anak muda bisa belajar banyak dari Belanda,” tambah Basuki.

Basuki mengimbau pemerintah Belanda dan Nuffic Nesso dapat mengawasi semua peserta studi banding.     

“Oleh karena itu kami mohon kita semua bisa berkerja sama dengan baik dan dari pihak Nuffic Nesso dapat mengawasi kami selama studi banding di sana karena kami tahu saat kerja biasanya akan banyak godaan datang,” kata Basuki disambut tawa hadirin.

“Biasanya kalau udah di Eropa, tidak hanya kunjungan di satu negara, tetapi kan juga bisa ke nyebrang ke negeri lain, atau memperpanjang masa studi banding,” Basuki mengakhiri kata sambutan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home