Loading...
RELIGI
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 11:53 WIB | Senin, 28 November 2016

“Jakarta Tak Hanya Dibangun oleh Satu Umat”

Plt Gubernur DKI, Sumarsono, saat membuka secara resmi Pesta Seni (Festival) Pesantian-Geguntangan V di Wantilan Pura Agung Wira Dharma Samudra, Kompleks Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, hari Minggu (27/11). (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan, Jakarta tidak bisa hanya dibangun oleh satu umat, tapi kebersamaan antar umat menjadi kunci utama.

"Dan Jakarta tidak hanya bisa dibangun oleh satu suku bangsa saja, tapi suku bangsa yang lain. Karena hakikatnya Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika," kata Sumarsono, saat membuka secara resmi Pesta Seni (Festival) Pesantian-Geguntangan V di Wantilan Pura Agung Wira Dharma Samudra, Kompleks Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, hari Minggu (27/11).

Selain itu, melalui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), umat Hindu di Jakarta juga tidak mengendurkan semangat dalam mewujudkan toleransi kehidupan beragama. Semangat persatuan dan solidaritas bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air harus terus dipelihara.

"PHDI memberikan kontribusi dalam mewujudkan toleransi kehidupan keberagaman di Indonesa. Semangat tersebut harus kita pelihara dalam bermasyarakat dan bernergara. Itu yang prinsip," kata Sumarsono.

Dengan digelarnya Festival Pesantian-Geguntangan V ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap seni budaya, sekaligus menjadikan kebhinekaan sebagai perekat sesama umat Hindu dengan umat yang beragama lainnya, sehingga kebersamaan dan solidaritas kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mendukung pembangunan dapat terwujud.

"Ini pembinaan bagi generasi muda yang berkepribadian yang bersumber cipta, rasa, dan karsa. Kalau generasi penerus berkembang tanpa mengakar pada budaya aslinya akan berbahaya pada republik ini," ujarnya. (beritajakarta.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home