Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Yan Chrisna 17:22 WIB | Jumat, 03 Mei 2013

Jalak Putih tidak lagi Riuh

Foto: Dedy Istanto

SATUHARAPAN.COM - Jalak Putih (Sturnus melanopterus) endemik di pulau Jawa dan Bali, juga di sekitar Madura dan Nusa Penida, dan mungkin ada beberapa yang tersesat di Lombok.

Burung ini tergolong berukuran kecil, panjang tubuhnya sekitar 23-25 cm, mayoritas bulu berwarna putih, ada bulu warna hitam namun hanya terdapat di ujung penutup sayap dan ekor. Jalak Putih muda memiliki warna abu-abu di kepala, leher, punggung dan penutup sayap.

Burung ini ada tiga ras, ras Jawa Madura, ras Bali dan ras peralihan. Ciri umum warna bulu pada ras Jawa Madura (melanopterus) adalah warna hitam di punggung dan penutup sayap, abu-abu gelap pada ras Pulau Bali (tertius) dan warna hitam pada ras peralihan yang habitatnya di ujung Jawa Timur (tricolor).

Ciri umum lainnya dalam semua ras adalah pada sekitar mata berwarna kuning tanpa bulu, Iris coklat gelap, paruh kekuningan dan kaki kuning. Suaranya seperti siulan keras dan serak. Burung ini tergolong cantik penampilannya.

Biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil 4-5 ekor. Walau dalam kelompok kecil namun suaranya riuh bersahut-sahutan. Mencari makan di tanah terbuka, seperti lapangan rumput, sawah atau rawa-rawa. Suka bertengger di pepohonan dan bersarang di lubang-lubang kecil pohon tinggi.

Jalak ini umumnya di sebut Black-winged Starling, sudah sangat jarang ditemukan, berdasar rilis dari IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural) Lembaga internasional yang peduli pada pelestarian flora dan fauna menyatakan tahun 2010 Jalak Putih masuk dalam daftar merah klasifikasi "Critically Endangered." atau sangat terancam punah, dan tindakan konservasi darurat diperlukan untuk menghentikan eksploitasi dan perdagangan.

(Berbagai sumber)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home