Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:24 WIB | Selasa, 03 Maret 2015

Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok

Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Dua siswa dan siswi sekolah dasar (SD) 15 Pagi yang terletak di Jalan Gardu, Jakarta Selatan harus rela menyeberangi jembatan semi permanen yang terbuat dari bambu dengan tali sling yang minim keselamatan. Jembatan yang sudah berdiri sekitar lima tahun merupakan akses penghubung bagi masyarakat yang tinggal di dua wilayah Jakarta dan Depok hingga kini belum ada bantuan untuk dibangun permanen (Foto-foto: Dedy Istanto).
Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Dua siswa dan siswi saat pulang sekolah harus rela menyeberangi jembatan yang minim keselamatan karena satu-satunya penghubung yang terdekat dari jarak ke sekolahnya.
Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Kondisi jembatan yang merupakan penghubung antar kampung yang tinggal di Jakarta dan Depok sudah berkarat dan rentan masih digunakan warga setiap harinya.
Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Seorang warga saat melintas di jembatan yang hanya terbuat dari bambu dan tali sling dengan kondisi seadanya rentan bagi keselamatan.
Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Kondisi tali sling jembatan yang sudah berkarat sangat rentan untuk keselamatan bagi warga yang ingin melintas melalui jembatan yang berada di atas sungai Ciliwung.
Jembatan Bambu Minim Keselamatan di Depok
Jembatan sepanjang sekitar 300 meter yang hanya terbuat dari bambu dan tali sling menjadi akses penting bagi siswa dan siswi SD yang sekolahnya harus menyeberangi jembatan tersebut.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siswa dan siswi sekolah dasar (SD) Depok harus rela menyeberang jembatan yang minim keselamatan. Jembatan yang terbuat dari bambu dengan tali sling sepanjang sekitar 300 meter selama ini menjadi penghubung bagi warga yang bertempat tinggal di dua wilayah kota Jakarta dan Depok, Jawa Barat.

Menurut Ratno warga setempat, jembatan yang melintas di atas sungai Ciliwung ini sudah lima tahun berdiri, dan hingga kini belum ada bantuan. Selama ini jembatan dibangun dengan gotong royong.

"Bagi masyarakat yang tinggal di Rukun Tetangga (RT) 12 dan Rukun Warga (RW) 2 Gardu, Jakarta Selatan, dan Kelapa Dua, Depok sudah berusaha meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah setempat namun menurut mereka jembatan tersebut masih layak," ujar Ratno, Selasa (3/3).

Jembatan menjadi salah satu akses penghubung yang vital bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Meski dekat dengan pusat pemerintahan, Jakarta, tetap tidak banyak perhatian Pemerintah terhadap akses publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home