Loading...
HAM
Penulis: Francisca Christy Rosana 18:43 WIB | Jumat, 23 Januari 2015

Joas Sebut Tragedi Charlie Hebdo Kesalahan Dua Ekstrem

Pdt Joas Adiprasetya, Ketua STT Jakarta periode 2011-2015. (Foto: Bayu Probo)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perdebatan tragedi penembakan majalah satir Prancis Charlie Hebdo hingga kini masih terus bergulir. Hingga pekan kedua pasca-dibunuhnya para satiris oleh Kouachi bersaudara, kehidupan berdampingan umat beragama di dunia seakan digoyahkan.

Menanggapi polemik ini, Ketua Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta Pdt Joas Adiprasetya mengatakan tragedi Charlie Hebdo muncul karena kesalahan kedua belah pihak.

“Ada dua kesalahan yang sama-sama menampilkan dua ekstrem. Ekstrem pertama kebebasan tanpa tanggung jawab dan ekstrem yang kedua adalah ekstrem radikalisme tanpa penghargaan pada pihak lain,” kata Joas kepada satuharapan.com seusai mengisi acara Dialog Interaktif dan Ibadah Syukur Tahun Baru Oikoumene Pimpinan Gereja-Gereja dan Perguruan Tinggi di Jakarta pada Jumat (23/1) sore di Gedung Sinar Kasih, Cawang, Jakarta Timur.

Tragedi penembakan majalah satir ini menurut Joas seperti halnya sebuah bensin yang membuat bara-bara yang sudah ada menjadi makin membara.

“Dan ketika itu (dua ekstrem, Red)bertemu, celakanya bertemu pada ranah agama, maka meletuslah persoalan itu,” ujar dia.

Sementara itu pasca-tragedi, media memberitakan komunitas anti-Muslim dan Muslin fobia di Eropa makin mencuat.

Menanggapi hal tersebut, Joas mengatakan itu sebetulnya bukan menimbulkan anti-Muslim, tetapi ‘menyiramkan bensin’ kepada sikap anti-Muslim yang sudah ada sebelumnya.

“Dan karena itu, hal ini tidak boleh direspons dengan sikap yang sebenarnya meneruskan dua ekstrem itu. Harus dicari alternatif perjumpaan Islam Kristen yang lebih mutual, lebih bersahabat, dan saling menghargai,” ujar Joas.

Sebelumnya, dua teroris bersenjata melepaskan tembakan di kantor koran satir Paris Charlie Hebdo dan menewaskan 12 orang.

Di antara yang tewas tersebut, ada nama para kartunis seperti Charb, Cabu, Honore, Tignous, dan Wolinski.

Sebagai buntut dari serangan, jutaan orang di seluruh dunia bersatu untuk mendukung surat kabar Charlie Hebdo dengan menulis tagar #JesuisCharlie di media sosial Twitter dan menampilkan poster serta sticker berslogan tagar tersebut. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home