Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:50 WIB | Kamis, 26 November 2015

Jokowi: Daya Beli Itu Tidak Hanya Masalah BBM

Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Puncak Simposiun Guru dan Tenaga Kependidikan di Gedung Istora Senayan, Jakarta,hari Selasa (24/11). (Foto: Biro Pers Istana Presiden)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan daya beli masyarakat tidak sebatas masalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut dia, BBM bukan merupakan hal yang perlu menjadi fokus.

"Tadi kan sudah saya sampaikan daya beli itu tidak hanya masalah BBM. BBM pun kemarin sudah kami turunkan, solar sudah. Avtur sudah," kata Presiden Jokowi usai menghadiri Kompas 100 Chief Executive Officer (CEO) Forum di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, hari Kamis (26/11).

Menurut dia, daya beli masyarakat sangat bergantung pada kredit usaha rakyat (KUR). Di mana, bunga yang awalnya sebesar 22 persen telah diturunkan menjadi 12 persen. Rencananya, pada tahun 2016 pemerintah kembali menurunkan bunga KUR menjadi 9 persen.

“Kenapa seerti itu? Karena kita ingin ada pergerakan ekonomi paling bawah,” kata dia.

Selain itu, Presiden Jokowi melanjutkan, daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat dengan adanya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Menurut dia, ada satu hal lagi yang juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yakni dana desa.

“Kita punya kondisional cash transfer, ada 16 juta penduduk yang dapat, ada juga Kartu Indonesia Pintar, itu bisa meningkatkan daya beli. Kemudian Kartu Indonesia Sehat juga meningkatkan daya beli. Dan yang sebetulnya kita harapkan adalah dana desa. 20 triliun rupiah itu angka yang sangat tidak sedikit, tapi transfer ke desanya terlambat karena regulasi. Taun depan bisa 47 triliun rupiah,” tutur Presiden Jokowi.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home