Jokowi Dorong Kebudayaan-Kuliner Perkuat Citra RI

Pakar hukum bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan yang membahas permasalahan hukum Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9). Presiden mengundang 22 ahli dan pengamat bidang hukum untuk berkonsultasi mengenai reformasi hukum serta penataan kelembagaan Polri, Kejaksaan, KPK, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendorong diplomasi kebudayaan, pengenalan kuliner Indonesia, dan olahraga untuk memperkuat citra Indonesia di kancah dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada pembukaan rapat terbatas dengan topik "Strategi Peningkatan Citra Indonesia di Dunia" di kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (27/9).

"Saya juga minta agar soft power diperkuat melalui diplomasi kebudayaan, pengenalan kuliner Indonesia dan juga melalui promosi melalui olahraga," kata Jokowi.

Jokowi meminta kepada jajaran menteri Kabinet Kerja agar egosentrisme dalam membangun strategi nations branding harus segera diperbaiki dan dikoreksi bersama-sama.

"Kita lakukan konsolidasi sehingga kita mampu nantinya bersaing dengan negara-negara yang lain," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengingatkan bahwa membangun nations branding bukan sebatas membuat logo atau membuat tag line atau membuat slogan.

"Nations branding adalah upaya bersama kita, negara-negara, maupun dari warga negara untuk mewujudkan sekaligus menjaga citra positif, menjaga persepsi positif negara kita. Citra positif harus dijaga dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik, cepat, dan profesional," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan bahwa meningkatkan citra Indonesia bukan sekadar diwujudkan dalam bentuk logo dan slogan melainkan tindakan konkret dalam kehidupan sehari-hari.

"Lagi saya tekankan bahwa diferensiasi, positioning branding kita bukan sekadar logo-slogan dan serta tidak boleh berhenti pada citra positif di iklan melainkan betul-betul bisa kita jumpai dalam realitas sehari-hari," kata Jokowi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja