Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 23:10 WIB | Jumat, 26 Agustus 2016

Jokowi Dorong Pengusaha Ikut Fokus Bangun Indonesia

Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior HIPMI Indonesia (ISHI) di Hotel Raffles, Jakarta, hari Jumat (26/8). (Foto: Dok. BPMI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo mengajak para pengusaha untuk ikut mendorong pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dan tidak hanya di wilayah Jawa saja.

“Sekarang ini bukan Jawa sentris tapi Indonesia sentris, selalu saya sampaikan paling penting dimulai, mau tidak mau harus terus,” kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior HIPMI Indonesia (ISHI) di Hotel Raffles, Jakarta, hari Jumat (26/8).

Presiden menyebutkan beberapa proyek ruas tol yang tengah dikerjakan oleh swasta dan BUMN, seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

“Tol Manado-Bitung, 12 tahun berhenti, kini kita kerjakan lewat swasta dan BUMN. Inilah juga yang akan membuka lapangan kerja di daerah,” ucap Presiden.

Selain infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, yang menjadi perhatian Presiden adalah wilayah perbatasan. Menurut dia, kantor yang berada di daerah perbatasan atau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) harus mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar.

“Kini di Entikong Kalimantan Barat misalnya, memiliki jalan yang lebarnya 20 meter, asalnya hanya empat meter. Kalau di sana lebar, kita mesti lebih lebar. Kalau gedung di sana dua lantai, kita harus tiga lantai,” kata Presiden yang beberapa kali kunjungi PLBN.

Perbaiki Peringkat Kemudahan Berusaha

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan tentang kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business di mana peringkat Indonesia berada pada urutan 109, sementara Singapura pada peringkat 1, Thailand berada di posisi 49.

“Oleh karena itu, saya minta Menko Perekonomian tahun depan kita naik ke 40,” kata Presiden.

Presiden mengakui, memperbaiki peringkat menjadi berada di peringkat 40 bukanlah sesuatu yang mudah, sehingga perlu dilakukan berbagai perbaikan agar mendorong kemudahan berusaha.

“Perbaikan ini memerlukan keberanian melakukan perubahan dan terobosan-terobosan. Harus berani, kalau tidak akan seperti ini terus dan tertinggal dengan negara lain,” kata Presiden.

Tampak hadir pada acara ini, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan juga para tokoh yang pernah berkiprah di HIPMI.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home