Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:30 WIB | Senin, 23 November 2020

Jokowi: Dunia Tidak Sehat, Kecuali Semua Negara Sehat

Presiden Joko Widodo pada KTT G20 hari Sabtu (21/11). (Foto: Setneg.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dunia tidak akan sehat, kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu senjatanya," katanya ketika berbicara pada sesi pertama KTT G20 secara virtual yang diselenggarakan dari Riyadh, Arab Saudi.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia berlangsung hari Sabtu dan Minggu (21-22/11) secara virtual dengan tema "Mengatasi Pandemi serta Memulihkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan".

Dari Istana Bogor, Jokowi mengatakan hal yang perlu menjadi fokus G20 adalah pendanaan untuk pemulihan kesehatan, dan dukungan pemulihan ekonomi.

Jokowi menekankan bahwa akses terhadap vaksin COVID-19 harus dapat tersedia bagi semua negara tanpa terkecuali. Komitmen politik negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.

Terkait pemulihan ekonomi, Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar US$ 2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.

Restrukturisasi Utang

Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah. "Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang (sound debt management) termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," kata Presiden.

Selain itu, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. Presiden berpendapat, apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berlangsung lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," katanya.
Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB juga telah menyerukan perlunya solidaritas yang lebih kuat bagi negara berkembang di masa sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini. Tanpa bantuan negara-negara G20, negara berkembang dan terbelakang kesulitan untuk pulih dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home