Loading...
INDONESIA
Penulis: Dany Brakha 13:19 WIB | Kamis, 18 April 2013

Jokowi, Duta Antikekerasan Seksual pada Anak

Gubernur DKI Jakarta sekaligus Duta Antikekerasan Seksual pada Anak, Joko Widodo (foto: Indocs)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) baru saja didaulat menjadi Duta Antikekerasan Seksual pada Anak oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Jokowi bersama Komnas PA akan melakukan kampanye Stop Kekerasan Anak di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 21 April mendatang. Alokasi waktu itu dipilih karena bertepatan dengan momentum tonggak sejarah Bangsa Indonesia dalam memperingati perjuangan pahlawan perempuan Raden Ajeng Kartini.

Pengangkatan Jokowi menjadi duta ini didorong oleh peningkatan angka kasus kekerasan seksual terhadap anak. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jakarta menduduki peringkat paling atas dalam kaitannya dengan kasus kekerasan terhadap anak. Seperti yang dilansir Kompas.com, Ahok mengatakan “Jakarta Timur memimpin dalam jumlah angka kekerasan seksual kepada anak”.

Ahok meminta Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI, Mara Oloan Siregar berkomunikasi dengan Komnas PA. “Perlu koordinasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mulai dari perangkat yang paling bawah hingga atas. Kita butuh koordinasi antara SKPD dan abdi negara yang punya hati,” kata dia.

Sejalan dengan itu Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, “Kekerasan seksual pada anak harus segera dihentikan.” “Ini upaya kami untuk mengingatkan kembali masyarakat mengenai maraknya kekerasan pada anak itu kejahatan berat, dan perlu dihukum berat," tambah dia.

Aksi ini diharapkan dapat meneka jumlah laju angka kekerasan terhadap anak. Selain itu aksi ini beragenda untuk mendesak pemerintah melakukan amandemen sebagian pasal dalam UU no 23/2002 tentang perlindungan anak khususnya sanksi hukuman menjadi minimal 20 tahun dan atau seumur hidup bagi pelaku tindakan kekerasan.

Mengacu pada kiprah Ibu negara yang menjadi tokoh internasional, Arist juga menyayangkan kurangnya peran Ibu negara dalam memerangi kekerasan terhadap anak-anak Indonesia. "Ibu Ani idealnya menjadi ikon Antikekerasan seksual anak di Indonesia, tetapi kami memutuskan memberikan amanat ini kepada Jokowi karena beliau lebih dulu bersedia menerima tawaran menjadi duta antikekerasan," ungkapnya.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home