Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:20 WIB | Senin, 01 September 2014

Jokowi-JK Akan Benahi Pengawasan di Tubuh Polri

Pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan membenahi masalah di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), terutama dalam sistem pengawasan.

Bambang Widodo Umar pada Senin (1/9) melakukan pertemuan dengan Tim Transisi Jokowi-JK untuk berkonsultasi, meminta masukan dan pandangan, guna membenahi Polri agar lebih baik.

"Tukar pikiran saja, perbaikan-perbaikan apa yang perlu dilakukan, terutama dalam hal pengawasan," kata Bambang usai mengunjungi Kantor Transisi, di Jalan Situbondo, Menteng Jakarta, Senin (1/9).

Pengamat kepolisian itu juga mengungkapan adanya rumusan-rumusan di Polri juga menjadi pembahasan mereka. "Pemikiran akademisnya, realitisnya, bagaimana kita diskusikan nanti," tutur dia.

Meski begitu, Bambang enggan menjelaskan lebih detail terkait hasil konsultasi dirinya dengan Tim Transisi Jokowi-JK. Dia menyerahkan kepada Tim Transisi Jokowi-JK yang menjelaskan semuanya.

"Silahkan lebih jelasnya tanya ke dalam (Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, red)," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan harapan pada pemerintahan Jokowi-JK. Ia ingin agar  kasus seperti cicak melawan buaya seperti yang sudah dua kali terjadi tidak terulang kembali.

"Aduh jangan sampai seperti itu lagi," tutur dia.

Anggota Polri Ditangkap

Sabtu (30/8) kemarin, Polis Diraja Malaysia menangkap dua anggota Polri di Bandara Kuching, Malaysia. Mereka adalah Ajun Komisaris Besar Idha Endi Prasetyono dan Brigadir Harahap. Mereka ditangkap bersama barang bukti narkotik seberat enam kilogram.

Menanggapi hal tersebut, Bambang mengatakan terdapat masalah penempatan dan sistem pengawasan yang lemah. Menurutnya, Polri salah menempatkan orang bermental buruk di posisi strategis.

"Cara kerja masih lemah, diterobos dengan perilaku menyimpang. Kapoldanya juga tidak tahu," kata dia.

Menurut Bambang, saat ini masih banyak personel kepolisian yang nakal. Karena, lemahnya sistem prosedur dana cara kerja yang ada di tubuh Polri.

"Untuk itu, tugas Kepala Polri adalah membenahi institusi bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) guna memperkuat Polri itu sendiri," jelas dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home