Justin Bieber Minta Maaf Kunjungi Kuil Yasukuni

Justin Bieber mengatakan dia tidak memahami kalau kuil Yasukuni sangat sensitif. (Foto: theguardian.com)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Justin Bieber telah meminta maaf setelah memposting dua buah foto yang menunjukkan dirinya berdiri di depan kuil kontroversial Yasukuni di Tokyo.

Penyanyi pop Amerika Serikat asal Kanada, juga sudah menghapus foto itu namun sudah tersebar ke 51.100.000 followernya dan mendapat respon 660.000 likes di Instagram.

Bieber, yang awal pekan ini mengunjungi Universal Studios Japan di Osaka, mengatakan ia telah menyadari peran kontroversial kuil, dan mengeluarkan permintaan maaf.

"Ketika di Jepang saya meminta sopir saya untuk menepi saat saya melihat sebuah kuil yang indah," tulisnya di Instagram.

"Saya salah berpikir kalau kuil hanyalah tempat berdoa. Kepada siapa pun yang tersinggung, saya sangat menyesal. Aku mencintaimu China dan aku mencintaimu Jepang."

Sebelumnya pada Rabu (23/4) Justin Bieber membuat kontroversi dengan mengunggah foto kuil perang di Jepang setelah berkunjung ke kuil bermasalah itu, yang juga menjadi tempat pemakaman para terdakwa penjahat perang selain para tentara yang gugur terhormat.

“Terima kasih atas restu Anda,” seperti di-tweet bintang pop berusia 20 tahun itu, dengan menampilkan dua orang di depan paviliun kuil yang luas itu.

Pesan itu memicu kecaman di media sosial, terutama di Korea Selatan dan Tiongkok, negara yang menganggap kuil itu sebagai simbol atas kurangnya penyesalan Jepang terhadap masa lalu imperialisnya.

“Hey Justin, apakah kamu tahu dimana letaknya ” seperti ditulis pengguna Instagram vivien_kong.

“Kuil Yasukuni merupakan lokasi untuk menyembahyangi para tentara Perang Dunia II Jepang. Dan apakah kamu tahu bagaimana tentara Jepang membunuh warga Amerika dan negara-negara Asia lainnya yang tidak bersalah ”

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Qin Gang, yang berbicara dalam uraian singkat rutin pada Rabu, mengatakan dia tidak tahu mengenai kunjungan Bieber ke kuil itu.

Namun dia menambahkan: “Saya berharap setelah penyanyi Kanada itu mengunjungi kuil Yasukuni dia bisa memiliki pemahaman jelas atas sejarah invasi dan militerisme Jepang, dan asal militerisme Jepang.” (AFP/theguardian.com)