Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:31 WIB | Kamis, 30 Juni 2016

Kabinet Israel Setujui Kesepakatan dengan Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Israel, Benyamin Netanyahu. (foto: dok)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Kabinet Israel pada hari Rabu (29/6) menyetujui kesepakatan pemulihan hubungan dengan Turki, setelah terjadi ketegangan sejak tahun 2010 menyusul serangan mematikan terhadap armada bantuan ke Gaza.

Kabinet menyetujui kesepakatan dengan suara tujuh lawan tiga setelah empat setengah jam perdebatan, dan memberikan persetujuan akhir pemerintah Israel, kata seorang juru bicara, dikutip AFP.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mempromosikan keuntungan ekonomi, dengan pembicaraan tentang membangun saluran pipa ke Turki untuk mengekspor gas Israel, dan kebutuhan untuk menemukan sekutu di Timur Tengah yang bergolak.

Namun  ada keberatan atas kesepakatan bahwa Israel setuju untuk membayar US$ 20 juta sebagai kompensasi bagi keluarga aktivis Turki yang tewas dalam serangan itu.

Ada juga dugaan bahwa perjanjian tidak dilakukan dengan cukup dalam mendorong kembalinya empat warga Israel yang hilang di Gaza. Dua dari mereka tentara yang telah dinyatakan meninggal dan dua warga sipil diyakini ditahan hidup-hidup oleh Hamas.

Turki akan diizinkan untuk mengirim bantuan ke Palestina di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan itu, tetapi Netanyahu menekankan bahwa blokade Israel terhadap wilayah itu akan tetap dilakukan, dan bantuan akan melewati pelabuhan Ashdod.

Turki telah berusaha untuk memulihkan hubungan dengan Israel setelah krisis diplomatik dengan Rusia dan menghadapi kesulitan kebijakan luar negeri lainnya.

Ankara hari Selasa mengatakan bahwa kedua negara akan memulai proses pertukaran duta besar pada pekan ini.  Namun belum jelas apakah serangan teror pada Selasa malam di bandar udara Istanbul yang menewaskan 41 orang akan mempengaruhi proses itu.

Hubungan kedua negara sebelumnya erat, namun statusnya diturunkan secara signifikan setelah pasukan komando Israel menyeranga armada kapal  Mavi Marmara pada Mei 2010 yang mencoba menembus blokade di Jalur Gaza. Sepuluh aktivis di atas kapal milik Turki itu tewas.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home