Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:01 WIB | Selasa, 09 September 2014

Kadarmanto Keberatan "Tolak" Rencana Patung Yesus di Tana Toraja

Screenshot.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pendeta Kadarmanto Hardjowasito Dosen STT Jakarta keberatan penggunaan kata "tolak" di pemberitaan satuharapan.com terkait surat terbuka kepada Bupati Tana Toraja yang berencana membangun patung Yesus Kristus di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
 
Kata "tolak" dalam berita dengan judul "Dosen STT Jakarta Tolak Rencana Patung Yesus di Tana Toraja", menurut Kadarmanto telah membelokkan fokus dan gagal sepatutnya dipahami pembaca.
 
Melalui surat keberatan yang diterima redaksi satuharapan.com Senin (9/9), mantan Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) itu menjelaskan bahwa penggunaan kata “tolak” menjadi dikotomistis antara pro dan kontra.
 
Berikut surat keberatan Pendeta Kadarmanto Hardjowasito: 
 
Berita yang terbuat dalam “satuharapan.com” hasil editan sdr. Martahan Lumban Gaol yang memasukkan perkataan: “tolak” dalam beritanya atas surat terbuka saya kepada Bupati Tanah Toraja rupanya membuat beberapa pihak merasa kurang disapa dengan sepatutnya.
 
Surat disusun dengan berhati-hati dan dengan pilihan kata yang cermat, dengan maksud tidak menimbulkan “antipati” tetapi menjadi himbauan kristiani yang dialogis kepada seorang saudara (Bupati Tator) dalam Kristus, dengan nuansa yang sangat pastoral (sesuai dengan bidang saya), dan ajakan untuk mengalihkan fokus pada hal-hal yang - dalam pandangan saya - lebih penting untuk didahulukan ketimbang patung itu. 
 
Sayang beberapa pembaca satuharapan.com (khususnya masyarakat Toraja) terbelokkan fokusnya oleh editan saudara Martahan Lumban Gaol, khususnya ketika sdr. tersebut menggunakan kata “tolak” sehingga soalnya menjadi dikotomistis: “pro” (menerima) dan “kontra” (tolak). 
 
Saya sangat percaya bahwa (pilihan) "kata membentuk dunia” - dan sdr Lumban Gaol telah membajak “dunia sebagaimana saya melihatnya” dan hendak saya komunikasikan,  kepada “dunia sdr Lumban Gaol sendiri.”
 
Walaupun saya sadar benar, bahwa ini hanyalah sebuah risiko saya.
 
Salam,
Kadarmanto Hardjowasito 

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home