Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:06 WIB | Senin, 25 Mei 2015

Kadin Gandeng Swasta Lokal dan Asing Bangun Indonesia Timur

Suasana Rapat Kerja Nasional yang diikuti oleh seluruh anggota Kadin di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Senin (25/5). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah berupaya untuk mempromosikan potensi daerah Wilayah Timur Indonesia dan menggalang kerja sama bisnis dan investasi yang bersifat terbuka bagi para pengusaha swasta nasional dan investor asing.

"Kami (Kadin) akan mendorong realisasi kerja sama bisnis dan investasi melalui program kemitraan P to P (public to private partnership) dan private to private partnership yang merupakan modal partisipasi swasta dalam program nasional bagi percepatan pembangunan ekonomi wilayah timur Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur Annar Salahuddin Sampetoding dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Timur serta "Trade and Investment Forum: East Indonesian Region" di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Senin (25/5).

Dia mengatakan bahwa prioritas percepatan terbagi atas pembangunan fisik dan pembangunan sumber daya manusia.

Percepatan pembangunan meliputi perikanan, pertanian, perkebunan, pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur seperti energi, jalan, jembatan, air minum dan pengelolaan air, manajemen limbah, irigasi waduk, pelabuhan dan feri, bandar udara dan perumahan masyarakat. Kemudian industri manufaktur meliputi industri olahan, pengembangan sektor pendidikan dan kesehatan dan pengembangan masyarakat.

Annar juga mengatakan bahwa Kadin akan menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi wilayah Timur Indonesia dan pemerintah pusat untuk menyiapkan wadah promosi dan menjembatani kerja sama bisnis dan investasi khusus untuk wilayah timur.

"Kita akan fasilitasi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor prioritas industri untuk mendapatkan informasi atas potensi program dan proyek pembangunan yang ingin dilaksanakan."

Dia mengatakan bahwa tujuan percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia ini adalah untuk menghapus ketimpangan ekonomi, pemerataan pendapatan, perluasan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan pembangunan masyarakat dalam penguatan manusia di wilayah timur Indonesia.

"Kita ingin ahli teknologi ke kawasan timur juga dipercepat. Demikian juga dengan keterampilan dan kewirausahaan di sana terus kita dorong. Pengembangan kapasitas bisnis dan keuangan masih perlu ditingkatkan lebih baik lagi," kata Annar.

Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan beberapa kawasan industri prioritas yang terletak di wilayah timur Indonesia seperti di Bitung, Palu, Morowali, Konawe, Bantaeng, Buli dan Teluk Bintuni.

Annar mengatakan bahwa pengembangan kawasan-kawasan industri dan ekonomi khusus berbasis produk unggulan di setiap provinsi atau wilayah itu perlu dipercepat sebagai sentra-sentra pertumbuhan wilayah baru di kawasan timur Indonesia, pengembangan ini juga perlu disertai dengan adanya pengelola, infrastruktur pendukung yang lengkap dan tenaga kerja yang memadai.

Ketua Bidang Investasi, Perbankan dan Pengembangan Usaha Wilayah Timur Kadin Reza V. Maspaitella mengatakan bahwa pihaknya akan membangun kawasan industri terpadu di Wilayah NTT, NTB untuk industri peternakan, Sulawesi Selatan untuk sektor hasil pertanian cokelat dan kedelai serta Maluku yang akan dijadikan sebagai lumbung ikan nasional.

Rencananya kawasan terpadu yang dibangun di Maluku akan dilengkapi dengan industri galangan kapal, cold storage, pelelangan ikan dan koperasi yang diharapkan dapat memberikan nilai mata rantai bagi nelayan.

Dia memperkirakan investasi dari potensi proyek pengembangan untuk sektor-sektor di kawasan terpadu itu mencapai lebih dari USD 50 juta. Namun, dia meminta pemerintah memberikan fasilitas energi yang memadai serta perlakuan izin wilayah ksusus untuk wilayah timur.

"Dalam Trade and Investment Forum: East Indonesian Regions, setiap potensi proyek akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan beberapa kerja sama yang kongkrit baik itu antara swasta dan pemerintah maupun di antara swasta nasional atau swasta asing."

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home