Loading...
SAINS
Penulis: Putu Ayu Bertyna Lova 16:01 WIB | Senin, 20 Mei 2013

Kak Seto: Kita Masih Belum Sepenuhnya Merdeka

Seto Mulyadi dalam kegiatan social bersama anak-anak jalanan di kolong jembatan seng Jelambar, Jakarta Barat, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh hari ini, Senin 20 Mei 2013. (Foto : Putu Ayu Bertyna Lova)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pendidikan di Indonesia tampaknya masih perlu banyak pembenahan karena kebebasan dan kemerdekaan belum sepenuhnya dimiliki oleh anak-anak Indonesia terutama mereka yang bersekolah. Hal ini disampaikan oleh tokoh anak-anak sekaligus tokoh pendidikan, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto tepat pada Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (20/5).

Pada kesempatan menghadiri kegiatan sosial bersama anak-anak jalanan yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI dan bertempat di kolong jembatan seng Jelambar, Jakarta Barat, ia menyampaikan makna Hari Kebangkitan Nasional bahwa masyarakat terutama para praktisi pendidikan masih harus menumbuhkan tekad yang besar menuju sebuah kebangkitan bangsa.

Merdeka dan bebas yang dimaksud Kak Seto adalah kemerdekaan dan kebebasan dari kebodohan, kebohongan dan kemiskinan. "Selama kita masih berada dalam kebodohan, kebiasaan melakukan kebohongan terutama dalam lingkungan anak-anak serta masih terjebak dalam kemiskinan, maka itu artinya kita belum sepenuhnya merdeka," tutur kak Seto.

Dalam wawancara dengan Satuharapan.com ia juga menambahkan bahwa masih banyaknya anak-anak jalanan yang terlantar dan belum mendapatkan pendidikan layaknya anak-anak sebaya mereka yang lebih beruntung adalah salah satu pertanda bahwa negeri ini belum merdeka dari penjajahan.

Acara kegiatan sosial yang diikuti Kak Seto yang selesai pada pukul 12.00 WIB Senin pagi tadi diberi tema "Bangkitlah Tunas Bangsa, Jaga dan Pimpinlah Negaramu".

 

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home