Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:27 WIB | Kamis, 02 Juli 2015

"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi

"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi
Aksi Kamisan ke-403 kali digelar di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/7) menuntut Tentara Nasional Indonesia (TNI) menuntaskan kasus pembunuhan aktivis lingkungan Jopi Teguh Lesmana Peranginangin. Dalam aksinya aksi Kamisan yang diikuti oleh Koalisi Solidaritas 4 Jopi serta Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) meminta Presiden Joko Widodo kasus Jopi diselesaikan secara transparan. (Foto-foto: Dedy Istanto).
"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi
Salah satu peserta aksi saat menggelar Kamisan ke-403 di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat menuntut untuk menyelesaikan kasus pembunuhan aktivis lingkungan Jopi Teguh Lesmana Peranginangin.
"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi
Ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan korban tragedi Semanggi 1998, Maria Catarina Sumarsih (tengah) saat menggelar aksi Kamisan ke-403 di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi
Salah satu korban tragedi tahun 1965 mengikuti aksi Kamisan ke-403 meminta menuntaskan kasus pembunuhan aktivis lingkungan Jopi Teguh Lesmana Peranginangin di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Kamisan" Minta TNI Tuntaskan Pembunuhan Aktivis Jopi
Para peserta aksi saat membentangkan atribut spanduk bertuliskan tuntutan dalam aksi Kamisan ke-403 yang digelar di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai lamban menuntaskan kasus pembunuhan terhadap aktivis lingkungan Jopi Teguh Lesmana Peranginangin. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Koalisi Solidaritas 4 Jopi dalam aksi “Kamisan“ ke-403 yang digelar di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Dalam rangka memperingati 40 hari pembunuhan Jopi, Koalisi Solidaritas 4 Jopi meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan Jenderal TNI Moeldoko selaku Panglima TNI segera membuka identitas semua pelaku dan memastikan proses peradilan berada dalam kontrol serta pengawasan publik secara transparan.

Selain itu memerintahkan kepada Marsekal Madya Supandi selaku Kepala Staf Angkatan Laut untuk tidak mengintervensi proses penyelidikan dan penyidikan serta mengungkap semua pelaku dan motif dibalik pembunuhan Jopi. Koalisi Solidaritas 4 Jopi juga mendesak penyidik Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) untuk memeriksa dan mengungkap keberadaan pelaku pemukulan bersama-sama dengan tersangka saat peristiwa penganiyaan dan penusukan Jopi dan terakhir meminta kepada lembaga peradilan untuk memberikan keputusan yang adil sebagai langkah memulihkan rasa keadilan di tengah masyarakat.

Tuntutan Koalisi Solidaritas 4 Jopi yang digelar dalam aksi “Kamisan“ ini juga sudah didukung 19.500 orang melalui petisi www.change.org yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Jopi, hari Sabtu 23 Mei 2015 pukul 06.00 pagi terbunuh di Kemang, Jakarta Selatan usai menonton band Navicula yang mendukung kampanye Sawit Watch. Ia meninggal akibat ditusuk pisau di dadanya. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home