Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 10:39 WIB | Senin, 10 Agustus 2015

Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan

Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan
Anak-anak kota Juba, Sudan Selatan saat diberikan vaksinasi polio di kamp Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 2014 lalu. Kementerian Kesehatan Republik Sudan Selatan bersama dengan PBB terus mengkampanyekan vaksinasi polio sebagai salah satu upaya dalam pencegahan virus mematikan yang masih terdapat di negara tersebut. (Foto-foto: www.unmultimedia.org).
Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan
Anak-anak usia dini mulai dari 0 - 5 tahun saat diberikan vaksinasi polio untuk mencegah virus penyebaran yang dapat berakibat kelumpuhan bahkan kematian.
Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan
Sejumlah vaksin polio atas kerja sama PBB dengan Republik Sudan Selatan saat menggelar gerakan kampanye polio yang terus terjangkit di wilayah negara tersebut sampai dengan sekarang.
Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan
Salah satu anak saat sudah selesai diberikan vaksin polio sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus mematikan tersebut yang sampai saat ini masih terjangkit disejumlah negara-negara di Afrika.
Kampanye Vaksinasi Polio di Sudan
Seorang anak balita tampak tersenyum usai diberikan vaksin polio dalam gerakan kampanye polio sebagai bagian dari upaya pencegahan atas kerja sama PBB dengan Republik Sudan Selatan pada tahun 2014 lalu.

SUDAN SELATAN, SATUHARAPAN.COM – Poliomielitis atau polio adalah penyakit melumpuhkan. Virus bernama Poliovirus (PV) masuk dalam tubuh melalui mulut, saluran usus, peredaran darah mengalir ke sistem saraf pusat yang dapat mengakibatkan melemahnya otot dan kelumpuhan (paralisis).

Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah dalam relief dinding dikuil Mesir kuno yang menggambarkan orang-orang dengan kaki layu dan berjalan menggunakan tongkat. Kata polio sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti abu-abu dan bercak. Virus ini menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf berdampak kelumpuhan permanen pada umumnya menyerang kaki. Sebagian besar penderita polio meninggal karena tidak dapat menggerakan otot pernafasan.

Virus polio hampir 50 persen menyerang anak usia 3 sampai 5 tahun. Penyakit ini menular melalui kontak antar manusia dan dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Penyebaran virus polio sangat luas dan tidak terdeteksi karena sebagian penderita terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala.

Pemberian vaksin sejak dini menjadi salah satu solusi menangkal penyebaran poliovirus. Vaksinasi kepada balita sangat membantu pencegahan virus tersebut, karena polio akan lebih berbahaya jika diderita pada saat dewasa.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tahun 1988 telah mensahkan resolusi untuk menghapus polio sebelum tahun 2000. WHO telah mencatat pada tahun 2000 kasus penderita polio menurun dari 350 ribu kasus diseluruh dunia menjadi di bawah 500 kasus. Tahun 2014 World Health Organization (WHO) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat kawasan Asia Tenggara telah bebas polio.

Namun beberapa negara di kawasan Nigeria, dan juga sebagian wilayah kecil di India dan Pakistan masih terjangkit virus mematikan tersebut. Bahkan penyebaran poliovirus di Nigeria terus menyebar di sepuluh negara tetangganya diantaranya Sudan dan Pantai Gading. Konflik internal serta politik tidak stabil menjadi salah satu faktor sulitnya pemberian vaksinasi polio terhadap warga di negara tersebut, khususnya bagi anak-anak.

Tahun 2014 di Juba, Sudan Selatan, Kementerian Kesehatan Republik Sudan Selatan telah melakukan gerakan kampanye imunisasi nasional dengan dukungan dari PBB. Kampanye tersebut telah menargetkan anak usia 0 – 5 tahun termasuk dari mengimunisasi 2,4 juta anak di seluruh dunia.

Berikut kondisi dan suasana pemberian vaksinasi polio terhadap anak-anak di Sudan Selatan yang diselenggarakan bersama PBB sepanjang tahun 2014. (www.unmultimedia.org/wikipedia)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home