Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 08:01 WIB | Kamis, 22 Desember 2016

Kantor Kelompok Lobi Australia yang Bela Ahok Diserang Bom

Mobil van terbakar setelah berusaha ditabrakkan ke kantor Australian Christian Lobby (Foto:Lyle Shelton/Twitter)

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah van penuh dengan botol gas berusaha ditabrakkan ke bangunan kantor pusat Kelompok Lobi Kristen Australia Lobby (Australian Christian Lobby, ACL) di Canberra.

Kebakaran kemudian menghancurkan kendaraan itu dan memorak-porandakan jendela lantai dasar gedung Eternity House tersebut.

Insiden itu terjadi pada sekitar 22:45 setempat pada hari Rabu (21/12) dan polisi mengkonfirmasi pengemudi adalah satu-satunya orang yang terluka dalam kejadian.

Lyle Shelton, managing director ACL, mengatakan tidak ada staf yang berada di tempat selama "serangan yang ditargetkan".

"Kami telah menerima sejumlah ancaman kematian dan ancaman kekerasan sepanjang tahun ini," kata dia kepada ABC dikutip kembali oleh BBC.

"Ini adalah serangan terhadap kebebasan berbicara di Australia yang mengejutkan saya dan belum pernah saya lihat selama ini."

Media lokal melaporkan bahwa pengemudi kendaraan itu dibawa ke Rumah Sakit Canberra untuk pengobatan.

ACL menggambarkan dirinya sebagai "gerakan akar rumput" lebih dari 80.000 orang yang ingin membawa pengaruh Kristen dalam kebijakan publik. Australia.

Awal November lalu, kelompok ini mengungkapkan keprihatinan atas nasib Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada hari ia menjalani pemeriksaan atas dugaan melakukan penistaan agama. Mereka mengatakan jutaan umat Kristen di Australia dan Indonesia merasa terganggu atas interogasi polisi terhadap Ahok.

Oleh karena itu, mereka menyerukan kepada pemerintahnya untuk melakukan upaya untuk memastikan agar Indonesia menjamin kebebasan berbicara dan beragama setiap warga negara.

"Adalah sangat mengganggu bagi jutaan umat Kristen di Australia dan Indonesia menyaksikan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama diinterogasi oleh polisi karena diduga menghujat Alquran," kata Lyle Shelton, dikutip dari christiantoday.com.

ACL berharap pemerintah Australia dapat melakukan upaya untuk meyakinkan pemerintah RI agar melindungi hak kebebasan berbicara dan menjalankan keyakinan setiap orang.

"Saat kita bekerja untuk membangun hubungan (dengan Indonesia), Pemerintah Australia harus berusaha untuk bekerja dengan Pemerintah Indonesia memastikan kebebasan berbicara dan menjalankan keyakinan dipertahankan di negara kepulauan itu," kata Shelton.

Pihak Kepolisian Australia belum mengungkapkan motif dibalik pengeboman ini, termasuk apakah ada kaitannya dengan sikap ACL terhadap kasus Ahok.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home