Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 07:37 WIB | Senin, 30 April 2018

Keampuhan Mendongeng

Orang yang paling berpengaruh adalah mereka yang mendongeng. Pendongeng bisa memberikan visi, nilai, dan agenda bagi generasi mendatang (Steve Jobs).
Alice in Wonderland (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Salah satu film klasik Walt Disney  yang dikenal setiap anak adalah Puteri Salju, Puteri raja cantik itu meninggalkan istana karena ibu tirinya hendak membunuhnya. Ia lari masuk hutan dan menemukan  Tujuh Kurcaci yang kemudian amat mengasihinya karena kebaikan hatinya dan karena ia pandai mendongeng. Setiap hari ketujuh kurcaci itu akan mengelilinginya untuk mendengarkan ceritanya. Dongeng Puteri Salju bagi mereka adalah pengisi batin. Menginspirasi. Memberikan makna bagi hidup mereka. Pribadi dan nilai hidup Sang Pendongeng terproyeksi dalam dongeng-dongeng yang ia ceritakan, membuat mereka semakin menyayanginya.

Jika saja ada penobatan pendongeng terbaik sepanjang abad manusia, barangkali Walt Disney akan termasuk dalam deretan 10 teratas. Betapa banyak anak di dunia yang membawa serta nilai yang mereka tangkap dari film-film Walt Disney, sampai mereka dewasa: bahwa dalam hidup selalu ada harapan sekalipun kesulitan selalu menemani. Bahwa sahabat adalah harta yang tak terhingga nilainya. Bahwa kesetiaan adalah nilai luhur yang patut dimiliki dan dijaga setiap orang.

Juga ungkapan sederhana dari Alice in Wonderland: ”Jika engkau tak tahu ke mana tujuanmu, maka semua jalan akan membawamu ke sana.” Betapa sederhana namun betapa penuh kebenaran, yang mengajarkan kepada setiap anak bahwa manusia harus memiliki tujuan yang jelas untuk bisa mencapai sesuatu yang berarti dalam hidupnya.

Mendongeng nyatanya punya kuasa yang ampuh dalam kehidupan yang sesungguhnya, bukan hanya bagi anak kecil melainkan juga bagi orang dewasa. Bahkan dalam dunia kerja, mendongeng merupakan cara ampuh untuk menginspirasi. Melalui dongeng, nilai dan budaya perusahaan dapat ditanamkan dengan cara paling mudah. Bahkan para tokoh spiritual sejak zaman dulu kala sudah menggunakan dongeng untuk menanamkan nilai.

Coba pelajari kehidupan dan ajaran para nabi, betapa banyak perumpamaan yang mereka gunakan untuk memberikan visualisasi tentang makna sebuah nilai.  Perumpamaan yang digunakan merupakan dongeng yang kadang hipotetikal, namun masuk akal, dan karena itu mudah tertangkap dan diserap dan diadopsi menjadi nilai.

Mendongeng di kalangan perusahaan, akan memberikan pemahaman kepada pendengarnya bahwa: ”Beginilah caranya bekerja di perusahaan ini”  atau ”Melalui cerita ini saya menyadari bahwa ada hal unik yang dapat saya pelajari mengenai gaya kerja di perusahaan ini”. Dongeng yang diceritakan dengan baik akan dapat menimbulkan hasrat untuk merealisasikan isi dongeng dalam kehidupan nyata. ”Ya, mengapa tidak kita lakukan juga seperti yang diceritakan kepada kita tadi.”

Filosofi hidup, filosofi kerja, banyak dapat diperoleh melalui cerita. Bukan hanya di kalangan satu perusahaan saja, dongeng bisa menginspirasi. Steve Jobs telah berhasil mempengaruhi sebuah generasi dengan pemikiran-pemikirannya, nilai-nilainya yang kemudian ia ceritakan pada saat ia diminta memberikan visi kepada audiens di mana pun, khususnya di kampus-kampus. Ungkapannya yang terkenal: “Orang gila yang mengatakan bahwa ia akan bisa mengubah dunia, biasanya adalah mereka yang benar-benar mengubah dunia”.

Pengajaran, kuliah, akan tertanam di otak, namun dongeng akan tertanam di hati. Tak ada cara lebih baik untuk menanamkan sesuatu di hati daripada dongeng yang diceritakan dengan cara yang baik.

Mari mendongeng!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home