Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 14:23 WIB | Kamis, 21 Mei 2020

Kebakaran Terjadi di Tiga Situs Agama Minoritas di Iran

Kebakaran termasuk terjadi di makan toko alkitabiyah, Esther dan Mordechai.
Makam tokoh alkitabiyah, Esther dan Mordechai, di situs suci Yahudi di kota Hamedan, Iran. (Foto: dok. Ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Kebakaran terjadi di tiga situs suci milik penganut agama minoritas di Iran, dan menimbulkan kecurigaan, dengan beberapa ahli menyebutkan kemungkinan kejadian itu telah diatur secara sengaja.

Menyusul dugaan pembakaran di sebuah makam Yahudi kuno pada hari Kamis, kebakaran dilaporkan akhir pekan lalu di sebuah kuil Hindu dan sebuah pemakaman Kristen di Republik Islam Iran itu, menurut laporan Al Arabiya.

Kebakaran di ruang-ruang suci milik tiga "kelompok minoritas yang tertindas" bukanlah kebetulan atau hasil kecelakaan seperti yang diklaim oleh pejabat Iran, menurut seorang pakar, Nina Shea.

Konstitusi Iran mengakui Islam Syiah sebagai agama resmi, dan itu dimaksudkan untuk melindungi minoritas agama, Kristen, Muslim Sunni, Yahudi, Baha'i, dan lainnya, namun sering mengalami pelecehan, penahanan, dan bahkan eksekusi.

"Kejadian itu tentu saja serangan yang disengaja oleh mereka yang bertindak dengan impunitas, yaitu dengan restu dari pemerintah atau mungkin lebih, oleh agen pemerintah yang bertindak atas perintah resmi," kata Shea, direktur Pusat Kebebasan Beragama, sebuah think tank di The Hudson Institute, Amerika Serikat, dikutip Al Arabiya.

"Mereka mengirim pesan yang jelas bahwa minoritas agama ini dalam bahaya di Iran dan memiliki efek demoralisasi dan mengintimidasi mereka," kata Shea, yang bertugas di Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional selama lebih dari satu dekade.

Makam Yahudi Esther dan Mordechai

Pada hari Jumat pekan lalu, tempat pemakaman Yahudi kuno tokoh-tokoh alkitabiah, Esther dan Mordechai di kota Hamedan, Iran dibakar. Pejabat Iran mengkonfirmasi kebakaran telah terjadi, dan kantor berita IRNA yang dikelola negara melaporkan bahwa rekaman CCTV mendokumentasikan seseorang yang mencoba memasuki situs suci melalui bank yang berdekatan untuk "melakukan serangkaian tindakan" tetapi "gagal."

Api itu muncul tiga bulan setelah cabang Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang dikenal sebagai Basij, diduga mengancam akan menghancurkan makam itu dan mengubahnya menjadi "kantor konsuler untuk Palestina," menurut ARAM, Aliansi untuk Hak-Hak Semua Minoritas di Iran.

Makam Esther dan Mordechai adalah situs ziarah paling penting bagi komunitas Yahudi di Iran.

Candi Hindu

Media pemerintah melaporkan pada hari Sabtu kebakaran lain di dalam salah satu dari dua kuil Hindu di Iran, yang terletak di kota pelabuhan di wilayah selatan, Bandar Abbas. Kebakaran terjadi di bilik kerajinan tangan kuil, menurut IRNA mengutip seorang pejabat dari pemadam kebakaran Bandar Abbas.

Kuil itu sendiri tidak mengalami kerusakan setelah kebakaran, tetapi bilik di dalam rusak parah karena "konstruksi non-standar" serta tidak adanya alat pemadam kebakaran, kata pejabat itu.

Pemakaman Kristen

Pada hari Minggu, laporan tentang kebakaran terjadi di pemakaman Kristen di kota Eslamshar di Provinsi Teheran muncul di media sosial. Gubernur Eslamshahr menyalahkan api pada penjaga yang membakar rumput, menurut laporan IRNA.

Penjaga membakar rumput liar dan menariknya keluar untuk kenyamanannya sendiri, kata gubernur, menambahkan bahwa penjaga akan menghadapi konsekuensi hukum.

Shea mengatakan waktu dari tiga serangan terjadi ketika "Iran secara ekonomi sakit" mungkin menandakan bahwa rezim memandang minoritas agama sebagai sandera, yang dapat mereka gunakan untuk menerima bantuan asing.

Iran telah berulang kali menyerukan diakhirinya sanksi oleh AS, yang diberlakukan oleh administrasi Trump. Rezim berpendapat bahwa sanksi AS menghambat penanganan negara terhadap virus corona, sementara Washington telah menekankan bantuan kemanusiaan dibebaskan dari sanksi. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home