Loading...
FOTO
Penulis: Elvis Sendouw 10:29 WIB | Senin, 29 September 2014

Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa

Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa
Kelompok Gerbong Bawah Tanah melakukan aksi perfomance "Pejuang Tanah" dalam peringatan Hari Tani Nasional di depan gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/9). Dalam aksinya Gerbong Bawah Tanah mendesak Presiden mendatang untuk menjalankan reforma agraria dan mendesak intimidasi terhadap kaum tani. (Foto-Foto: Antara)
Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa
Sejumlah mahasiswa Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan aksi damai dalam rangka Hari Tani di DPRD Yogyakarta, Rabu (24/9). Para mahasiswa tersebut menyerukan agar mencintai produk lokal dan meminta agar pemerintah membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraanmya dan membantu meningkatkan mutu produk-produk petani Indonesia.
Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa
Petani memetik cabai rawit di desa Tanjung Wadung, Plandaan, Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/9). Harga komoditas hortikultura, cabai rawit merah ditingkat petani saat ini mengalami penurunan sekitar Rp5 ribu per kilogram, sebelumnya masih Rp15 ribu per kilogram. Anjloknya harga ditingkat petani disebabkan pasokan yang datang di pasar sangat berlebihan karena panen raya.
Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa
buah melon siap panen pada musim tanam kemarau ini petani berani menyisakan 2 buah melon siap panen, sehingga hasil panen melon petani meningkat hingga 2 kali lipat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pada 24 September tiap tahunnya diperingati dengan sukacita oleh kaum tani Indonesia. Inilah harinya petani Indonesia, hari itu ditetapkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria (yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraria-UUPA) yang mengatur tentang hak-hak dan kewajiban kaum tani, mengatur hak atas tanah, hak atas sumber-sumber agraria untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran petani dan bangsa. Kelahiran UUPA inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Tani Nasional (HTN). Penetapannya berdasarkan Keputusan Presiden Soekarno No. 169/1963, menandakan bagaimana pentingnya peran dan posisi petani sebagai tulang punggung bangsa.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan bahwa tema peringatan HTN 2014 ini adalah “Melaksanakan Kedaulatan Pangan dan Pembaruan Agraria untuk Kemandirian Bangsa”. Oleh karena itu Henry menambahkan, untuk memperingati “hari rayanya kaum tani” ini, SPI akan melakukan berbagai kegiatan mulai dari aksi demonstrasi, rapat umum, diskusi, doa bersama, panen bersama, dan lainnya yang tersebar di provinsi-provinsi se-Indonesia.

“Peringatan HTN akan dilaksanakan di ibukota provinsi atau kabupaten-kota, di Jakarta sendiri SPI akan melakukan aksi bersama dengan puluhan lembaga dan ormas tani lainnya. Oleh karena itu melalui kegiatan peringatan HTN ini kami mengajak segenap elemen bangsa untuk melaksanakan kedaulatan pangan dan pembaruan agraria sebagaimana dijanjikan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla,” kata Henry di Jakarta beberapa waktu lalu.

Henry menjelaskan, kaum tani adalah penjaga kedaulatan pangan di nusantara ini. Oleh karena itu memperingati HTN ini menjadi kewajiban bagi setiap petani, aktivis tani, dan setiap elemen bangsa ini, untuk penegakan pembaruan agraria dan kedaulatan pangan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home