Loading...
RELIGI
Penulis: Sotyati 16:39 WIB | Selasa, 08 Juli 2014

Kekuatan Iman Meneguhkan Pierce Brosnan

Kekuatan Iman Meneguhkan Pierce Brosnan
Pierce Brosnan. (Foto: veooz.com)
Kekuatan Iman Meneguhkan Pierce Brosnan
Pierce Brosnan dalam perannya sebagai James Bond dalam Die Another Day (2002). (Foto: 20th Century Fox)

SATUHARAPAN.COM – Keteguhan iman mampu membantu aktor, produser film, dan aktivis lingkungan Pierce Brosnan (61) mengatasi berbagai tragedi yang menimpa dalam kehidupannya.

Pengakuan Brosnan itu muncul di femalefirst.co.uk, 7 Juli. Ketika Cassandra Harris, istrinya, meninggal karena kanker ovarium pada 1991, hati aktor pemeran detektif 007 James Bond (1995 – 2002) itu hancur. Ia terlarut dalam duka. Kepedihan yang sama ia alami ketika mendapati kenyataan putrinya, Charlotte, juga harus menyerah pada penyakit yang sama, tahun lalu.

“Hanya berkat pendidikan yang saya dapat sejak kecil dan keyakinan agamalah yang memberi saya kekuatan untuk terus melanjutkan kehidupan,” katanya kepada femalefirst.co.uk.   

“Sebagai orang Irlandia, penganut Katolik Roma, keteguhan iman tertanam dalam DNA saya,” kata Brosnan ketika menjawab pertanyaan tentang bagaimana ia melalui hari-hari paling gelap dalam kehidupannya.

Iman telah menuntunnya untuk berdiri tetap teguh selama masa-masa sulit, “Bisa saya katakan, akan sangat membantu kalau kita memiliki ‘sedikit’ doa di saku belakang. Anda juga harus memiliki pegangan, dan bagi saya, itu adalah Tuhan, Yesus, pendidikan Katolik saya, iman saya. Tuhan Mahabaik. Imanlah membantu saya tetap teguh di saat-saat penderitaan terdalam, pada saat saya dilanda keraguan, dan ketakutan. Itu sifatnya tetap, bahasa doa."

Perlu waktu cukup lama bagi Brosnan untuk membuka hati kembali. Sepuluh tahun setelah kematian istrinya, ia menikah lagi dengan Keely Shaye Smith.

Pierce Brosnan mulai dikenal lewat serial Remington Steele. Membuka-buka kisah hidupnya, wikipedia.org menyebutkan Brosnan meninggalkan bangku sekolah pada usia 16 tahun. Ia mengambil kursus melukis. Ia juga belajar akting melalui kursus, di Drama Centre, London, selama tiga tahun. Puncak keaktorannya muncul ketika ia mendapat kesempatan berperan sebagai detektif 007, James Bond, dalam Golden Eye (1995), Tomorrow Never Dies (1997), The World Is Not Enough (1999), dan Die Another Day (2002).

Dalam kolom Confidenti @ l di surat kabar New York Daily News, aktor pemeran film The Long Way Down itu juga mengaku sedang asyik menekuni kegemaran lamanya, "Saya melukis pemandangan, melukis figur. Sepanjang hidup saya melukis. Tampaknya saya memulai kehidupan sebagai seniman komersial."

Ia juga mengkritik kurangnya pilihan peran dalam film, dan memuji perkembangan televisi yang menurut penilaiannya lebih menarik, "TV menjadi sesuatu yang provokatif, berbeda dengan film layar lebar. Film-film laris berkurang, tidak ada cukup pilihan."

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home