Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 11:17 WIB | Jumat, 16 September 2016

Kelelahan, Pendeta Mengundurkan Diri dari Pelayanan

Pendeta Pete Wilson. (Foto: store.collyde.com)

SATUHARAPAN.COM - Pendeta senior dari salah satu gereja yang pertumbuhan jemaatnya tercepat di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Cross Point Church, yakni Pete Wilson, mengejutkan jemaatnya, dengan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pendeta dan gembala di gereja tersebut.

Wilson dan istrinya, Brandi, merintis jemaat tersebut sejak 2003. Mereka menjangkau lebih dari 7.000 orang setiap akhir minggu melalui pelayanan mereka di Nashville maupun melalui media online. Wilson juga pengarang dari sebuah buku best seller berjudul Plan B.

Wilson mengajukan alasan pengunduran diri karena kelelahan dan kehancuran pribadi.

Pada 11 September lalu, pada peringatan 14 tahun gereja dan Amerika memperingati serangan teror di Menara Kembar World Trade Center New York City, Wilson mengumumkan kepada jemaatnya ia tidak lagi sanggup untuk menggembalakan. Pengumuman tersebut ia sampaikan melalui sebuah video.

“Kita telah memiliki komunitas yang di dalamnya tidak ada orang yang sempurna, dan segala sesuatu dapat saja terjadi. Komunitas ini telah berdampak bukan saja bagi kita yang tinggal di wilayah ini, namun juga bagi ribuan orang yang terdampaki melalui pelayanan online. Hal ini telah menjadi prioritas saya selama 14 tahun dan saya mendedikasikan seluruh hidup saya untuk membuat hal ini menjadi kenyataan. Namun, pada sisi lain, saya tidak memprioritaskan beberapa hal dalam hidup saya yang sebenarnya sama pentingnya,” Wilson mengungkapkan.

Ia mengatakan kepada jemaat bahwa sebagian besar mereka mungkin hanya melihat dia pada saat ibadah Minggu atau melalui media online. Namun, ada banyak hal yang terjadi pada jeda waktu di antaranya.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu jeda tersebut justru membutuhkan kemampuan kepemimpinan yang sama kuatnya dengan melayani jemaat pada hari Minggu. Di situlah ia merasakan kekosongan. Dan, ia yakin bahwa pemimpin yang mengalami kekosongan dalam dirinya, tidaklah sehat untuk memimpin. Untuk itulah ia merasa langkah yang paling tepat untuknya saat ini adalah mengundurkan diri sebagai gembala Cross Point Church.

Wilson memohon dukungan doa dari jemaat. Ia merasa sedang tidak berada dalam keadaan baik-baik saja. Ia merasa lelah dan hancur. Ia pun menyatakan membutuhkan istirahat.

Salah satu penatua di gereja tersebut menyatakan keputusan Pete Wilson untuk mengundurkan diri adalah 100 persen keputusan Wilson sendiri. Para penatua sudah mencoba berbicara dengan Wilson, namun ia sudah mengambil keputusan.

Pengunduran diri Pendeta Pete Wilson menimbulkan reaksi bermacam-macam terutama dari anggota gereja tersebut. Salah atu jemaat gereja itu, Jacob Padgett, menuliskan kalimat pada dinding Facebook gereja, “Pengunduran diri Pendeta Wilson merupakan sebuah pengingat bahwa berapa pun besarnya hal yang kita lakukan melalui pelayanan di gereja, kita tidak akan dapat melakukannya dengan bebar-benar baik apabila tidak memperhatikan kesehatan spiritualitas kita sendiri, dan mengelilingi diri kita dengan komunitas yang baik. “

Anggota jemaat lain, Broke Hall, mengatakan, “Saya sungguh sedih. Saya sudah bergabung di gereja ini lebih dari setahun, dan hari ini gembala saya mengundurkan diri setelah 14 tahun melayani. Saya berharapa Tuhan memberkati keluarganya dan gereja ini terus bertumbuh.” (christianpost.com/spw)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home