Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 18:06 WIB | Kamis, 21 Agustus 2014

Keluarga Wartawan Yang Dipancung NIIS Bicara

Keluarga: James Foley wartawan pemberani; Puluhan wartawan dibunuh pada 2014, dan ratusan dipenjara
Wartawan James Foley dalam liputan di Suriah. (Foto: Ist)

NEW HAMPSHIRE, SATUHARAPAN.COM -  Orangtua James Foley, seorang wartawan Amerika Serikat yang ditahan oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dan akhirnya dipancung oleh kelompok jihadis itu, akhirnya berbicara kepada media pada hari Rabu (20/8) tentang putra mereka.

John dan Diane Foley tampil di luar rumah mereka di Rochester, New Hampshire, Amerika Serikat. Mereka mengatakanbahwa mereka "sangat bangga" pada anak mereka. James Foley telah diketahui  hilang di Suriah sejak hampir dua tahun.

Sementara itu, Presiden AS, Barack Obama menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Foley.

"Dia (James Foley) adalah seorang wartawan pemberani," kata Diane Foley, ibunya seperti dikutip huffingtonpost.com. "Dia selalu berharap bahwa dia akan pulang."

Diane Foley mengatakan bahwa anaknya "tidak akan pernah ingin kami membenci atau menjadi dendam."

John Foley, ayahnya,  berbicara tentang James dan sandera lainnya yang meninggal atau masih ditahan oleh NIIS.  "Mereka tidak pernah menyakiti siapa pun," kata dia. "Mereka mencoba untuk membantu. Tidak ada alasan untuk mereka disembelih."

Dia mengatakan bahwa ketika orang bertanya mengapa James berulang kali kembali ke tempat-tempat berbahaya seperti itu, John menjawab, "Mengapa petugas pemadam kebakaran kembali ke rumah terbakar? ... Itu pekerjaannya."

Seorang wartawan bertanya pada keluarga Foley tentang bagaimana mereka menghadapi kejahatan mengerikan seperti yang terjadi terhadap anak mereka.

"Setiap kali kami mulai menjadi putus asa, kami memikirkan Jimmy dan keberaniannya," kata Diane Foley.

"Kami tahu Jimmy bebas," kata John Foley. "Dia akhirnya bebas. Dan kita tahu dia di tangan Tuhan... dan kita tahu dia di surga," kata dia.

56 Jurnalis Dibunuh

Sementara itu menurut  Reporter Without Border, dalam tahun 2014 ini terjadi banyak pembunuhan terhadap wartawan maupun netizen. Hingga Agustus ini di seluruh dunia, menurut catatan lembaga ini ada 56 (44 wartawan,dan 12 netizen serta jurnalis warga) yang dibunuh karena pekerjaan mereka.

Selaian itu, masih ada 178 jurnalis dan 190 netizen yang dipenjara. Dalam indeks kebebesan pers, negara-negara di Timur Tengah, termasuk Suriah, Irak dan Afganistan adalah negara yang berbahaya bagi jurnalis.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home