Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: KP2 20:59 WIB | Sabtu, 30 Maret 2013

Kematian dan Kelaparan Mewabah di Kabupaten Tambrauw Papua

[TAMBRAUW] - Masyarakat adat di District Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, kini terserang wabah penyakit yang menyebabkan kematian massal. Umumnya warga menderita Busung Lapar dan gatal-gatal. Informasi yang dikumpulkan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) wilayah Sorong Raya, hingga Februari 2013 warga yang terserang wabah ini sekitar 535 jiwa dan yang meninggal dunia  ada 95 orang. Di Kampung Baddei 250 orang sakit dan 45 orang telah meninggal dunia, Kampung Jokjoker 210 sakit dan 15 orang meninggal dunia, Kampung Kosefa 75 sakit dan 35 orang meninggal dunia. 

Seperti yang dilaporkan AMAN, menurut keterangan warga, layanan kesehatan dari pemerintah di Distrik Kwoor sangat minim, karena tenaga medis dan pos layanan kesehatan sangat jarang. Setiap warga yang datang seringkali tidak mendapatkan pelayanan karena mantri atau dokter tidak ada di tempat. Akibatnya warga harus mencari alternatif pengobatan ke kampung lain dengan berjalan kaki. Kadang warga berjalan hingga berhari-hari karena jarak sangat jauh.

Pelayan Gereja di Kampung Jokjoker menyatakan bahwa wabah diketahui mulai menyebar sejak November 2012. Warga sudah melaporkan keadaan ini ke pemerintah daerah namun belum ada upaya berarti yang dapat membantu warga. Pemda setempat hanya mengirimkan obat-obatan, dan itupun hanya di beberapa titik (seperti di kampung Sumbab dan Bikar) yang masih jauh dari wabah. 

AMAN Sorong Raya dan jaringannya kini sedang mendesak pemerintah daerah untuk membantu warga Tambrauw. AMAN menilai adanya indikasi pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh negara dengan melakukan pembiaran hingga masyarakat menjadi korban.

AMAN adalah organisasi independen yang anggotanya terdiri dari komunitas-komunitas masyarakat adat dari berbagai pelosok Nusantara yang memiliki visi terwujudnya kehidupan masyarakat adat yang adil dan sejahtera.

(aman.or.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home