Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 18:12 WIB | Selasa, 28 Juni 2016

Kembang Telang, Tanaman Hias Rambat Berkhasiat Obat

Kembang telang (Clitoria ternatea, L). (Foto: en.wikipedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Kembang telang biasanya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah, berwarna biru yang terang. Selain warna itu, juga terdapat varietas dengan mahkota bunga berwarna ungu, biru muda, merah muda, dan putih. Namun, tanaman merambat ini, kini, semakin jarang ditemukan.

Selain ditanam sebagai tanaman hias, secara tradisional kembang telang sejak lama dimanfaatkan warga di berbagai tempat di Asia Tenggara sebagai pewarna makanan atau kue, bahkan sebagai bahan makanan dan minuman.

Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, yang kemudian menyebar ke wilayah tropis lain di Afrika dan Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, juga Australia dan Amerika.

Persistensi kembang telang, seperti dikutip dari studi I Wayan Suarna yang dapat dibaca di peternakan.litbang.pertanian.go.id, sangat tinggi terhadap perubahan musim, kondisi lahan, dan sangat cocok berasosiasi dengan tanaman lain.

Di daerah penyebarannya, kembang telang dikenal dengan beberapa nama. Dalam bahasa Inggris, kembang telang dikenal dengan nama asian pigeonwings, butterfly pea, blue pea vine, dan cordofan pea.

Tumbuhan ini juga dikenal dengan nama lokal lain, seperti bunga telang (Malaysia) dan dok anchan (Thailand). Di India, kembang telang dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti aparajita (Hindi), gokarna (Marathi), nagar hedi (Kannada), dan sankhupushpam (Malayalam).

Kembang telang adalah tumbuhan perdu merambat yang hijau sepanjang tahun dari famili Fabaceae. Nama ilmiahnya Clitoria ternatea, mengacu pada bentuk bunganya yang menyerupai alat kelamin perempuan.

Daunnya, berdasarkan deskripsi dari eol.org, adalah daun majemuk, berwarna hijau, menyirip gasal dengan 3 – 9 anak daun yang berbentuk elips atau bulat telur, berbulu di bagian atas.  Tangkai daunnya pendek, dengan ujung daun tumpul dan pangkal runcing.

Bunganya bunga tunggal, berbentuk seperti kupu-kupu, yang keluar dari ketiak daun, soliter atau dua bersama-sama, mencolok, berwarna biru terang dengan bagian tengah berwarna kuning dan putih. Selain itu, ada juga kultivar berwarna ungu, merah muda, atau putih.

Buahnya buah polong, berbentuk pipih, dengan panjang 5 – 10 cm, berisi 6-10 biji yang berbentuk seperti ginjal.

Manfaat dan Khasiat Kembang Telang

Situs toptropical.com, situs khusus tentang tanaman tropis, menyebutkan selain ditanam sebagai tanaman hias, kembang telang sejak lama dimanfaatkan dalam tradisi kuliner di beberapa negara. Bunganya sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan pewarna untuk makanan, diolah menjadi minuman teh, nitrogen fixer, dan dikenal manfaatnya sebagai penangkal bakteri Escherichia coli.

Di Malaysia, kembang telang dimanfaatkan sebagai pewarna kuih ketan, yang juga disebut pulut tai tai. Di Kelantan, wilayah timur Malaysia, kembang telang dimanfaatkan sebagai pewarna nasi, dalam menu nasi kerabu.

Di Thailand, kembang telang diolah menjadi sirup yang dinamakan nam dok anchan, yang biasanya disajikan dengan dicampur perasan jeruk. Di dalam tradisi kuliner Burma dan Thailand, kembang telang dimasukkan ke dalam adonan dan kemudian digoreng.

Kembang telang, mengutip dari dalam situs toptropical.com, juga dikenal memiliki khasiat dalam bidang pengobatan, termasuk dalam tradisi pengobatan  Ayurverda. Tradisi pengobatan Ayurveda menyebut kembang telang memiliki khasiat di antaranya sebagai penangkal stres dan bersifat anti depresif. Referensi lain menyebutkan tanaman ini memiliki khasiat yang berkaitan dengan infertilitas, gonorrhea, mengobati gangguan menstruasi.

Tumbuhan ini, mengutip dari Wikipedia, memiliki kandungan senyawa beragam triterpenoid, flavonol glikosid, antosianin, dan steroid.

Gracia Carolien Franswijaya, dalam penelitiannya “Uji Keaktifan Ekstrak Air Kembang Telang Clitoria ternatea pada Peluruhan Ion Kalsium dan Natrium dalam Model Katarak Kortikal” yang dimuat dalam lib.ui.ac.id, menjelaskan ekstrak kembang telang mengandung antosianin yang tinggi sehingga memiliki aktivitas antikatarak.

Melalui penelitiannya ia membuktikan mengenai kemampuan ekstrak kembang telang dalam air untuk meluruhkan ion kalsium dan natrium dalam model katarak kortikal. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kembang telang memiliki kemampuan peluruhan ion kalsium dan natrium di mana agen peluruh yang berperan adalah antosianin. Ekstrak kembang telang memiliki jangkauan peluruhan ion kalsium dan natrium yang lebar sehingga cocok untuk lebih dari satu jenis komposisi katarak.

I Wayan Suarna, dalam studinya, “Kembang Telang (Clitoria ternatea) Tanaman Pakan dan Penutup Tanah”, seperti dilansir dari peternakan.litbang.pertanian.go.id, menunjukkan kembang telang (Clitoria ternatea) memiliki potensi besar sebagai tanaman pakan dan tanaman penutup tanah yang baik, dan kembang telang lokal memberikan hasil hijauan pakan yang lebih baik dibandingkan kultivar lain.

Kembang telang menurut studi Suarna, memenuhi syarat dikembangkan karena kemampuannya berperan ganda seperti sebagai perlindungan biodiversitas, tanaman pakan, cover crop, tanaman obat, sekaligus tanaman hias. Potensi kembang telang sebagai tanaman pakan sangat baik karena selain memiliki nilai nutrisi tinggi juga sangat palatabel bagi ternak.

Editor : Sotyati

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home