Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:42 WIB | Selasa, 30 Agustus 2016

Kemdikbud Akan Lakukan Pembatasan Kunjungan ke Borobudur

Ilustrasi sejumlah Bhiksuni bersama umat Budha bermeditasi candi Borobudur pada acara Konferensi Wanita Buddhis Internasional Sakyadhita di candi Borobudur Magelang, Jateng, Rabu (1/7/2015). (Foto: Antara/Anis Efizudin)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr Nadjamuddin Ramly MSi mengatakan pihaknya akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke pelataran Candi Borobudur.

"Kami akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang boleh naik ke pelataran Candi Borobudur, karena sebenarnya beban candi tersebut hanya boleh dinaiki oleh 15 pengunjung dalam waktu bersamaan," kata  Nadjamuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/8).

Pada kenyataannya, pengunjung yang naik ke candi tersebut mencapai ratusan orang. Jika dibiarkan maka dikhawatirkan umur candi tersebut tidak bertahan lama.

"Beberapa waktu lalu, perusahaan minuman Redbull membuat video klip di Borobudur tanpa izin. Kami sudah melayangkan protes dan mereka meminta maaf, sebagai sanksinya, mereka melakukan aksi sosial," kata dia.

Selain pembatasan jumlah kunjungan, Kemdikbud akan membuat zona penyangga di candi Borobudur dan Prambanan.

Hal itu bertujuan, untuk menjaga warisan dunia agar bisa tetap bertahan.

Dia mengakui, menjaga Candi Borobudur dan Prambanan yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia sejak 25 tahun yang lalu, bukan perkara mudah.

"Banyak yang buang sampah sembarangan, buang puntung rokok sembarang, syuting tanpa izin, bahwa malah ada yang buang air kecil di kawasan candi".

Sementara jumlah satuan pengaman yang bertugas di candi tersebut tidak cukup. Untuk itu perlu ada edukasi kepada para pengunjung untuk menjaga situs warisan dunia tersebut. Pada tahap awal, pihaknya akan melibatkan generasi muda untuk turut menjaga warisan budaya tersebut.

"Kami akan latih anak muda untuk menjadi duta diplomasi budaya, sekaligus menjadi corong bagi para anak muda lainnya untuk menyosialisasikan gagasan perlindungan dunia," kata dia. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home