Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 10:44 WIB | Selasa, 23 Januari 2018

Kemenag dan Kedutaan Prancis Sepakati Penelitian Kolaboratif Saintek

Ilustrasi. Wisuda UIN Walisongo, Semarang, Januari 2017. Kerja sama Kemenag dan Kedutaan Besar Prancis memberikan kesempatan kepada para dosen Perguruan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) mengajukan proposal penelitian di bidang sains dan teknologi.(Foto: Dok satuharapan.com/kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Agama dan Kedutaan Prancis bersepakat melakukan penelitian kolaboratif bidang sains dan teknologi (saintek) pada tahun 2018. Kesepakatan itu terungkap dalam rapat antara Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia di kantor Kementerian Agama.

Direktur Diktis Arskal Salim mengatakan, penelitian kolaboratif ini akan memberikan kesempatan kepada para dosen Perguruan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) yang mengajukan proposal penelitian di bidang sains dan teknologi. Proposal yang masuk akan diseleksi oleh tim review yang terdiri atas perwakilan Diktis dan Kedutaan Prancis. Proses seleksi dilakukan untuk memastikan penelitian yang dibiayai tepat sasaran dan tepat guna.

Menurut Arskal, bidang sains dan teknologi di PTKI perlu didorong agar memiliki keunggulan dan karakter yang khas. “Lebih-lebih, integrasi keilmuan di lingkungan PTKI untuk bidang sains dan teknologi perlu diafirmasi dengan sejumlah program yang tepat,” papar Arskal, Senin (22/1), yang dilansir laman resmi kemenag.go.id.

Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  Suwendi berharap kolaborasi dengan Kedutaan Besar Prancis juga nantinya dapat menjangkau pada penguatan jurnal internasional. Menurutnya, Diktis saat ini memiliki Mora.Ref yang menjadi barometer indeks jurnal keagamaan di Indonesia. 

“Kami ingin, jurnal yang terindeks secara internasional itu juga ada di Indonesia. Diharapkan Mora.Ref dapat menjadi indeks jurnal keagamaan, setidaknya untuk kawasan Asia Tenggara,” Suwendi berharap.

Rapat diikuti Direktur Diktis Arskal Salim, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, pengelola program 5000 doktor, serta Kasubag TU dan para kepala seksi Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Di pihak Kedutaan Prancis, hadir Atase Saintek IFI-Kedutaan Prancis Nicolas Gascoin dan penanggung jawab cabang IFI-Kedutaan Prancis di Jakarta Syarah H Andriani.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home