Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:57 WIB | Sabtu, 24 Desember 2016

Kemendag Gelar Indonesia Showcase di Singapura

Ilustrasi. 2nd Remarkable Indonesia Indonesia Showcase 2014 kembali dilaksanakan di Central World, Bangkok pada 8 - 11 Desember 2014. (Foto: Dok. kemendag.go.id)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) semakin fokus meningkatkan nilai ekspor nasional, khususnya ke Singapura dengan meluncurkan Indonesia Showcase di KBRI, Singapura hari Jumat (21/12).

Dirjen PEN Kemendag, Arlinda mengatakan, dengan keberadaan showcase ini, diharapkan akan semakin banyak buyer mengenal dan meningkatkan transaksi dan hubungan dagang dengan pelaku usaha Indonesia.

“Indonesia Showcase di Singapura ini sekaligus menjadi proyek percontohan dalam mengembangkan fasilitas serupa pada KBRI di negara-negara lainnya. Soft launching Indonesia Showcase dihadiri Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Singapura Ngurah Swajaya dan Atase Perdagangan Singapura Sugih Rahmansyah,” kata Arlinda dalam keterangan tertulis, hari Jumat (23/12).

Menurut Dubes Ngurah Swajaya, kehadiran Indonesia Showcase di KBRI Singapura akan menjadi tonggak penting bagi upaya peningkatan ekspor nasional yang nantinya akan diikuti pembukaan Indonesia Showcase di KBRI lainnya di berbagai negara di dunia.

“Produk-produk yang ditampilkan pada wadah promosi permanen ini akan terus berubah dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan tren desain global dan selera pasar dunia. Produk lokal yang dipamerkan pada Indonesia Showcase merupakan hasil kolaborasi antara sejumlah eksportir dan desainer lokal Indonesia,” katanya.

Sejumlah desainer Indonesia yang terlibat dalam beberapa program di Indonesia Design Development Center (IDDC) juga turut berperan dalam perancangan tata letak pada showcase di Singapura ini.

Di area seluas 120 meter persegi, Kemendag menampilkan beberapa produk ekspor berbasis desain antara lain furnitur, home decor, produk tekstil, kerajinan, makanan olahan, produk kulit, dan beberapa kain tradisional dari Sarinah Departement Store.

"Desain adalah elemen penting yang mampu meningkatkan nilai tambah suatu produk," kata Arlinda.

Turut pula ditampilkan produk-produk unggulan Indonesia dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), PT Wisanka, Pindad, Biofarma, dan PT LEN Industri.

Produk lain yang dipamerkan pada Indonesia Showcase di Singapura salah satunya adalah wadah pensil atau alat tulis yang diberi nama Lenggah. Produk ini bisa diletakkan di rumah sebagai hiasan, di ruang kerja, atau pun di ruang belajar.

Ukurannya tidak terlalu besar sehingga tidak memerlukan banyak tempat atau ruangan. Produk ini sangat cocok dengan kehidupan masyarakat di negara maju yang umumnya bertempat tinggal di apartemen dengan luas terbatas.

Penggunaan material kulit sebagai ornamen pada produk Lenggah ini juga semakin memperkuat kesan eksklusif yang ditampilkan melalui keseluruhan desain. Dengan demikian, produk home decor ini sangat ideal untuk menjadi bagian dari aktivitas para eksekutif muda di Singapura.

“Keterlibatan desainer dalam proses penciptaan produk membuat produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global, termasuk di Singapura,” kata Arlinda.

Selain display produk, Indonesia Showcase juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti perpustakaan mini, coffee corner, area pertemuan, ruang seminar, dinding interaktif, dan stan informasi.

Partisipasi TEI 2017

Arlinda juga mengundang para buyer yang hadir dalam kesempatan tersebut untuk mengunjungi pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 yang dihelat di Jakarta pada Oktober 2017 mendatang.

Kontrak dagang antara Indonesia dan Singapura sebesar US$ 14,38 miliar yang berhasil dibukukan pada TEI 2016 lalu diharapkan dapat meningkat pada penyelenggaraan TEI tahun depan.

Saat ini, komoditas nonmigas Indonesia yang paling banyak dibutuhkan oleh Singapura adalah perhiasan, emas bongkahan, timah, minyak kelapa sawit, dan bubuk emas.

Pada 2015, ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$ 8,66 juta. Pada tahun ini, (Januari-September) baru tercatat US$ 7,31 miliar.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home