Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:20 WIB | Senin, 06 Maret 2017

Kemenhub Subsidi Angkutan Barang untuk Papua

Presiden Joko Widodo (keempat dari kanan) bersama Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) memimpin Rapat Terbatas membahas anggaran pembangunan Papua di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/11). Presiden menyampaikan, dalam anggaran 2016 total dana yang dialokasikan untuk Papua dari dana kementerian dan lembaga, dana transfer ke daerah, cukup tinggi, yaitu mencapai Rp 85,7 triliun, namun anggaran dialokasikan tidak sebanding dengan rendahnya indeks pembangunan manusia di Papua yang masih di bawah angka 60. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kemenhub secara sistematis telah merancang beberapa kegiatan strategis pembangunan transportasi seperti, pembangunan infrastruktur dan memberikan subsidi angkutan barang di wilayah Papua.

"Tahun ini 10 persen anggaran Kemenhub dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Papua, dan kita mulai dengan tol laut. Oleh karenanya selain memberikan subsidi untuk masyarakat bepergian, kita juga mensubsidi angkutan barang di Papua," kata  Menhub Budi Karya Sumadi dalam acara Dialog Media dengan tema Visi Indonesia Sentris Pemerataan di Papua" di Cafe Kembang Kencur, Minggu (5/3), yang dilansir situs dephub.go.id.

“Adanya tol laut dapat mengurangi disparitas harga antara timur dan barat. Saat ini kita sudah dapat mencapai wilayah di Timika, Merauke, Manokwari dan kita akan tingkatkan untuk dapat mencapai wilayah yang berada di ketinggian (pegunungan),” kata Menhub.

Selain itu, Menhub juga menuturkan perlunya pengembangan transportasi sungai untuk dapat menuju ke daerah terpencil/terdalam di wilayah Papua.

"Mulai tahun ini distribusi barang sudah kita lakukan melalui sungai di Merauke, Timika, Asmat ke wilayah utara, sehingga angkutan barang bukan hanya di daerah pantai saja tapi juga di daerah sungai sehingga harga barang akan lebih murah,” kata Menhub.

Lebih lanjut kata Menhub peran transportasi udara diperlukan dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di Papua.

"Dari segi penerbangan, Kemenhub akan membangun 8 bandara yang panjangnya lebih dari 1000 meter jadi pesawat yang besar bisa mendarat disana (Papua). Harapannya saudara-saudara kita yang tinggal di daerah yang lebih tinggi (pegunungan) dapat dicapai dengan pesawat yang lebih besar," katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home