Loading...
SAINS
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 21:30 WIB | Rabu, 02 November 2016

Kemenkes: Bidan Jangan Tergiur Vaksin Murah

Ilustrasi. Bukti catatan medis vaksin palsu. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

BATAM, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Kesehatan menginstruksikan seluruh bidan mendapatkan vaksin dari distributor resmi, jangan membelinya sembarangan hanya karena tergiur harga yang murah.

"Kalau resmi barangnya dijamin tidak palsu. Jangan hanya mempertimbangkan selisih harga dan membeli di luar distribusi resmi," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/11).

Ia meminta agar organisasi bidan menegaskan kembali aturan itu, agar kejadian vaksin palsu tidak terulang kembali.

Pemerintah telah menetapkan prosedur tetap untuk mendapatkan vaksin yang harus diikuti seluruh tenaga dan fasilitas kesehatan.

Bila kedapatan ada bidan yang terlibat dalam peredaran vaksin palsu, maka dua sanksi menunggu yaitu untuk tenaga kesehatan yang bersangkutan dan fasilitas kesehatan tempat bidan itu praktek.

"Pemerintah mengutuk peredaran vaksin palsu. Seperti kata Bu Menteri, jahat banget," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr Emi Nurjasmi menyatakan IBI telah membuat edaran kepada pengurus pusat hingga ke cabang mengenai aturan cra mendapatkan vaksin.

Untuk bidan yang praktek mandiri, IBI menginstruksikan untuk memperoleh vaksin dari Puskesmas.

Ia mengakui, ada beberapa kasus saat bidan kehabisan vaksin dari puskesmas kemudian berupaya membeli langsung ke apotek. Dan itu dilarang.

"Setelah kejadian itu, tidak boleh lagi membeli vaksin di luar, tapi ke puskesmas karena dapat dukungan dari pemerintah," katanya.

Kasus vaksin palsu yang melibatkan bidan beberapa waktu lalu merupakan kejadian yang merugikan masyarakat luas, dan IBI berkomitmen untuk mengupayakan agar tidak terulang lagi.

IBI juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas bidan agar dapat lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home