Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 10:25 WIB | Jumat, 03 Februari 2017

Kementan Jadikan Wilayah Perbatasan untuk Lumbung Pangan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kanan) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (ketiga kanan) memanen cabai disela-sela pencanangan Gerakan Nasional Penanaman (Gertam) 50 Juta Pohon Cabai di Pekarangan, di Lapangan Tembak Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (22/11). Kementerian Pertanian mencanangkan Gertam Cabai dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan serta menyikapi situasi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) siap menjadikan wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga sebagai lumbung pangan guna mendukung ketersediaan produksi pangan di kawasan tersebut.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, hari Kamis (2/2), menyatakan beberapa kawasan perbatasan yang siap untuk membangun lumbung pangan di daerah perbatasan, di antaranya di Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Merauke.

"Selama ini kondisi pangan di Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, padahal Indonesia merupakan negara yang luas akan lahan," katanya ketika membuka Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Penas Petani Nelayan XV tahun 2017 yang rencananya di gelar di Aceh pada 6-11 Mei mendatang.

Kondisi tersebut, menurut menteri, ternyata menimbulkan maraknya tindak penyelundupan bahan pangan ke wilayah RI, terutama melalui jalur-jalur tikus yang lolos dari pengawasan aparat.

"Kita akan bangun lumbung padi di sana. Kalau kita bangun lumbung pangan di perbatasan, ekspor tinggal lempar," ujarnya.

Dengan membangun lumbung pangan di daerah perbatasan, menurut dia, maka Indonesia dapat menambah jumlah ketersediaan pasokan pangan dan mudah mengekspornya, selain itu upaya pemerintah untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dapat dicapai.

Amran menjelaskan, nantinya lumbung padi di Kepulauan Riau bisa untuk menyuplai ekspor ke Singapura, untuk di Entikong, Kalimantan Barat, dapat di ekspor ke Malaysia, kemudian di Nusa Tenggara Timur untuk ke Timor Timur, sedangkan, dari Marauke bisa di ekspor ke Fiji.

Menteri menyatakan, lumbung pangan di wilayah perbatasan digunakan untuk menanam beberapa komoditas strategis ekspor atau yang selama ini Indonesia masih impor antara lain, bawang, jagung, dan beras. 

Terkait luas lahan untuk lumbung pangan di wilayah perbatasan, dia menyatakan, di Entikong, Kalimantan Barat, ditargetkan 50 ribu hektare, sedangkan di Kepulauan Riau telah tersedia seluas 4.000 hektare.

Selain melalui pembukaan lahan pertanian, menurut Amran, nantinya di wilayah perbatasan juga dikembangkan industri pertanian sehingga produksi yang dihasilkan dapat ditingkatkan nilai tambahnya melalui pengolahan. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home