Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:40 WIB | Kamis, 10 November 2016

Kementerian PUPR Gelar Pameran Rumah Rakyat

Ilustrasi: Flyer Pameran Rumah Rakyat 2016 yang digelar di 4 Kota di indonesia (Foto: ppdpp.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Pameran Rumah Rakyat 2016 yang sebelumnya dilangsungkan di tiga kota, Jambi, Banyuwangi, dan kendari, dilangsungkan di Exhibition Hall Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/11) hingga Minggu (13/11). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga rumah agar terjangkau oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kementerian PUPR melakukan berbagai upaya mulai dari Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi dengan skema KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), bantuan selisih bunga, bantuan uang muka dan penyederhanaan-penyederhanaan regulasi dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan Ekonomi XIII, yang menyederhanakan 33 jenis regulasi menjadi 11 regulasi. Kementerian PUPR juga memangkas waktu pengurusan izin hingga 700 hari menjadi tidak lebih dari 44 hari.

Bagi pengembang rumah MBR, Kementerian PUPR juga menyiapkan bantuan prasarana umum (PSU) bagi kawasan permukiman seperti, akses jalan lingkungan dan drainase. Menteri Basuki mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pameran ini untuk mendapatkan rumah subsidi pemerintah yang terjangkau dan layak huni.

“Ini uang dari APBN, jadi silakan manfaatkan sebesar-besarnya untuk mendapatkan rumah layak huni,” kata Menteri Basuki di Jakarta pada Rabu (9/11), seperti dilansir situs pu.go.id. 

Menteri Basuki menambahkan, program sejuta rumah yang digaungkan pemerintah merupakan upaya percepatan penyediaan perumahan, sebagai salah satu hak warga negara yang diamanatkan oleh konstitusi. Menurutnya hal itu tidak bisa hanya ditangani Kementerian PUPR, tapi juga mengajak pemerintah daerah karena izin-izin ada di pemerintah daerah.

“Kalau perizinan dipermudah, biayanya juga akan menjadi lebih murah. Karena dengan 11 perizinan waktu 44 hari maksimal dihitung biaya perizinan hanya menjadi 30 persen. Ini akan mempengaruhi harga rumah yang ditawarkan kepada para konsumen yang membutuhkan khususnya untuk MBR,” katanya.

Pameran rumah rakyat kali ini mengangkat tema sesuai dengan Hari Habitat Dunia 2016 yaitu “Perumahan Penggerak Perkotaan Berkelanjutan”.

Peserta pameran di samping Kementerian PUPR, juga kalangan bank pelaksana yang sudah mengadakan perjanjian kerja sama operasional dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum PNS), Perum Perumnas, pengembang perumahan anggota asosiasi perumahan seperti REI, Apersi, Apernas, Asperi, Aspera, dan Asprumnas.

Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR, Budi Hartono, selaku penyelenggara pameran, mengatakan pameran ini bertujuan mempertemukan masyarakat yang membutuhkan rumah dan pengembang perumahan MBR.

Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau  kredit pemilikan rumah program kerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat, dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, di Jakarta harganya sebesar Rp 133.500.000.

Ia menambahkan, secara total penyaluran dana FLPP yang dikelola oleh PPDPP dari tahun 2010 sampai dengan bulan September tahun 2016 adalah sebanyak 475.452 unit dengan nilai FLPP sebesar  Rp 26,29 triliun.

Sebaran penyaluran dana FLPP tahun 2010 sampai dengan bulan Oktober 2016, berdasarkan jenis KPR yang terdiri atas KPR Sejahtera Tapak dan KPR Sejahtera Susun, KPR Sejahtera Tapak mendominasi penyerapan dana FLPP yaitu mencapai 475.677 unit.

Sebaran penyaluran dana FLPP tahun 2010 sampai dengan bulan Oktober 2016 berdasarkan provinsi, tiga  tertinggi adalah provinsi Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur.  Sedangkan dari sisi pekerjaan, swasta (74 persen), PNS (13 persen), dan wirawasta (8 persen).

Sampai dengan akhir bulan September 2016 telah ditandatangani perjanjian kerja sama operasional antara PPDPP dengan 24 bank pelaksana yaitu: BTN, BTN Syariah, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BRI Syariah, Bank BNI, Bank Artha Graha, Bank Sumsel Babel, Bank Sumsel Babel Syariah, Bank Riau Kepri, Bank Sumut, Bank Kalteng, Bank Papua, Bank Jatim, Bank NTT, Bank Sumut Syariah, Bank Sultra,  Bank Kalsel, Bank DIY, Bank Nagari, Bank NTB, Bank BJB, Bank Jateng, dan Bank Mayora. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home