Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:38 WIB | Minggu, 19 April 2015

Kemlu Segera Gelar Diskusi Kondisi Terkini Suriah

Menteri Luar Negeri Retno Priansari Marsudi (tengah) seusai menghadiri Hari Ulang Tahun Korpri ke-43 beberap waktu lalu. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Salah satu direktorat di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) – Badan  Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) – berencana  menggelar Focus Group Discussion dengan tema “Middle East Update: Perkembangan Konflik di Suriah dan Kelanjutannya”.

Menurut kemlu.go.id, Jumat (17/4) kegiatan FGD akan diselenggarakan di ruang rapat BPPK, Gedung Ex. BP7, Kementerian Luar Negeri Jakarta, pada Selasa (21/4).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membahas perkembangan terkini mengenai konflik di Suriah serta memberikan masukan dan rekomendasi mengenai kebijakan luar negeri khususnya langkah-langkah strategi yang perlu dilakukan dalam menyikapi isu Suriah tersebut. Dalam FGD ini juga dilibatkan para pemangku kepentingan, termasuk dari kalangan pejabat pemerintah, kalangan bisnis, akademisi, dan media massa.

Konflik Suriah terus berkembang menjadi pertarungan ideologi dan kepentingan yang menyeret keterlibatan negara-negara di kawasan dan kekuatan besar dunia. Seiring memanasnya konflik di Suriah, dunia juga dikejutkan dengan munculnya kelompok Islamic State of Iraq and Syria atau Islamic State of Iraq and ash-Sham (ISIS). ISIS hingga tahun 2014 telah menguasai 1/3 wilayah bagian timur Suriah, termasuk Allepo, Raqqah, dll dan menjadi ancaman terhadap stabilitas kawasan. Fenomena kemunculan ISIS tersebut juga telah berdampak terhadap stabilitas dan keamanan di Indonesia.

Perkembangan terhadap situasi Suriah dan kelanjutannya akan menjadi inti pembahasan oleh para narasumber FGD, yaitu Dubes LBBP RI untuk Suriah, Dubes Djoko Harjanto; Pengamat Timur Tengah, Indonesian Society for Middle East Study (ISMES), Smith Al Hadar; dan Deputy Chief Editor, Kompas, Trias Kuncahyono. Sebagai moderator adalah Kapus P2K2 Aspasaf, BPPK, Moh. Hery Saripudin.

Beberapa waktu lalu Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa bangsa Indonesia termasuk TNI telah menyatakan Islamic State of Iraq Syiria (ISIS) tidak boleh hidup di negeri ini. "Saya tekankan kepada segenap Prajurit dan PNS TNI untuk senantiasa waspada terhadap aliran-aliran yang mengarah kepada rekrutmen ISIS," katanya dalam sambutan tertulisnya pada upacara pengibaran bendera Merah Putih di Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja di Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/4). (kemlu.go.id/Ant).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home